BuddyKu Fest, Wishnutama : Ekonomi Digital Harus Menjadi Pilar, Apakah Indonesia Bisa?
Kamis, 01 Desember 2022 - 15:35 WIB
JAKARTA - Peserta sangat memperhatikan serius pembahasan oleh Prabu Revolusi (Direktur Pemberitaan MNC Media) sebagai moderator dan Wishnutama Kusubandio (Komisaris Utama Telkomsel, Tokoh Digital) pada acara BuddyKu Fest.Dalam kesempatan tersebut Wishnutama didapuk sebagai narasumber pada sesi tema “Akselerasi Digital Indonesia” yang membicarakan masa depan digital nasional Indonesia yang tanpa disadari sedang mengalami darurat digital.Acara diadakan di Auditorium Hall Studio MNC Kb Jeruk, Tower 1 Lt.7 Kb Jeruk, Jakarta Barat (25/11/22).
Jika negara Indonesia, bukan hanya pemerintah tapi mencangkup semua stakeholder yang ada tidak melakukan tindakan yang tepat justru akan menjadi ancaman di masa depan, dimana potensi akan terjajahnya masyarakat Indonesia secara digital. Hal tersebut berbahaya karena dijajah secara digital membuat masyarakat Indonesia terjajah dalam berbagai aspek, bukan hanya ekonomi saja.
Wishnutama memberikan contoh sederhana mengenai bahaya digitalisasi “Mungkin google lebih mengenal Prabu Revolusi dibanding istrinya hari ini,” ujarnya.
“Giant tech, mengerti atau mengenal seseorang secara keseluruhan. Masa depan 2030, itu akan mengontrol segala hal yang ada didalamnya. Siapa yang akan mengontrol adanya digital ini? The government of China mereka sudah melihat hal ini, sudah ada TikTok,” sambungnya dengan lantang.
Sebelum menutup pembahasan diskusi, narasumber menegaskan bahwa bangsa Indonesia secara komprehensif harus mengetahui kemana ekonomi digital mengarah. Bisa jadi perusahaan digital besar yang memegang data penduduk dunia saat ini menggunakan data yang mereka punya untuk keuntungan mereka.
Di akhir, Wishnutama melempar pertanyaan menarik, “Dalam G20 ekonomi digital harus menjadi pilar, apakah Indonesia bisa?"
Era digital juga jadi tantangan sendiri bagi sponsor Buddyku Fest, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Dalam kurun tiga tahun terakhir Telkomsel Terus menjalankan komitmen untuk bertransformasi menjadi digital telco terdepan. Hal ini tidak lepas dari semangat Telkomsel untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan telekomunikasi digital pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Telkomsel pun memiliki mimpi besar untuk mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan, yang tertuang dalam tiga misi perusahaan, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital, mengembangkan talenta digital unggulan, serta mengorkestrasi ekosistem digital.
Dalam tiga tahun terakhir melakukan transformasi, Telkomsel terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkomsel tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK).
Acara BuddyKu Fest berlangsung sangat meriah dan ramai dengan kedatangan ratusan para peserta dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, siswa, para content creator, hingga umum.
Jika negara Indonesia, bukan hanya pemerintah tapi mencangkup semua stakeholder yang ada tidak melakukan tindakan yang tepat justru akan menjadi ancaman di masa depan, dimana potensi akan terjajahnya masyarakat Indonesia secara digital. Hal tersebut berbahaya karena dijajah secara digital membuat masyarakat Indonesia terjajah dalam berbagai aspek, bukan hanya ekonomi saja.
Wishnutama memberikan contoh sederhana mengenai bahaya digitalisasi “Mungkin google lebih mengenal Prabu Revolusi dibanding istrinya hari ini,” ujarnya.
“Giant tech, mengerti atau mengenal seseorang secara keseluruhan. Masa depan 2030, itu akan mengontrol segala hal yang ada didalamnya. Siapa yang akan mengontrol adanya digital ini? The government of China mereka sudah melihat hal ini, sudah ada TikTok,” sambungnya dengan lantang.
Sebelum menutup pembahasan diskusi, narasumber menegaskan bahwa bangsa Indonesia secara komprehensif harus mengetahui kemana ekonomi digital mengarah. Bisa jadi perusahaan digital besar yang memegang data penduduk dunia saat ini menggunakan data yang mereka punya untuk keuntungan mereka.
Di akhir, Wishnutama melempar pertanyaan menarik, “Dalam G20 ekonomi digital harus menjadi pilar, apakah Indonesia bisa?"
Era digital juga jadi tantangan sendiri bagi sponsor Buddyku Fest, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Dalam kurun tiga tahun terakhir Telkomsel Terus menjalankan komitmen untuk bertransformasi menjadi digital telco terdepan. Hal ini tidak lepas dari semangat Telkomsel untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan telekomunikasi digital pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Telkomsel pun memiliki mimpi besar untuk mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan, yang tertuang dalam tiga misi perusahaan, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital, mengembangkan talenta digital unggulan, serta mengorkestrasi ekosistem digital.
Dalam tiga tahun terakhir melakukan transformasi, Telkomsel terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkomsel tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK).
Acara BuddyKu Fest berlangsung sangat meriah dan ramai dengan kedatangan ratusan para peserta dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, siswa, para content creator, hingga umum.
(atk)
tulis komentar anda