Aset Perusahaan Sering Hilang? Telkomsel Punya Solusi Canggihnya
Senin, 27 April 2020 - 21:44 WIB
Telkomsel terus berupaya menghadirkan sejumlah inovasi dan solusi digital guna mendukung inisiatif pemerintah dalam mewujudkan “Making Indonesia 4.0”. Hari ini, perusahaan memperkenalkan Asset Performance Management, suatu solusi end-to-end berbasis IoT yang dapat digunakan untuk memonitor lokasi dan kondisi produk atau aset perusahaan seperti suhu, kelembapan, dan tekanan udara secara real-time.
"Solusi ini cocok untuk memonitor aset bergerak dan tak bergerak. Mampu menekan angka kehilangan aset yang selama ini terjadi di perusahaan dengan aset tersebar di banyak titik," ungkap Alfian Manullang, GM IoT Smart Connectivity Telkomsel saat konferensi pers mengenalkan Asset Performance Management secara daring melalui aplikasi CloudX, Senin (27/4/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, sebagai roadmap implementasi agenda nasional Making Indonesia 4.0, transformasi di bidang digital sangat diperlukan agar kita dapat mengakselerasikan Revolusi Industri 4.0. "Telkomsel berkomitmen mendukung revolusi industri keempat melalui penerapan teknologi IoT di berbagai industri. Kami memahami pengelolaan aset merupakan hal yang sangat krusial bagi sebuah bisnis. Oleh karena itu, solusi terbaru ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan produktivitas, dan ketika diimplementasikan secara nasional, solusi ini akan mampu memperkuat daya saing bangsa,” kata Setyanto.
Setyanto mengutarakan, sistem monitoring tradisional masih mengandalkan pengelolaan data secara manual. Ini membuat pekerjaan tidak efisien, rumit, dan beresiko terjadi kesalahan. Sedangkan solusi Asset Performance Management dapat mendigitalisasi sistem pemantauan aset perusahaan dengan memberikan informasi kondisi aset yang real-time.
Dengan begitu, lanjut dia, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, kesalahan dari human error, serta memastikan kualitas produknya terjaga. Solusi Asset Performance Management dapat diimplementasikan pada berbagai industri, seperti industri makanan dan minuman, fast-moving consumer goods (FMCG), farmasi, logistik dan manufaktur yang mana implementasi use case-nya seperti cold chain monitoring, inventory management, dan shipment monitoring.
Bagaimana solusi ini bisa membantu perusahaan mengamankan asetnya? Alfian Manullang mencontohkan perusahaan es krim yang memiliki banyak cooler (pendingin). Pendingin ini ditempatkan di banyak warung tradisional dan minimarket.
"Mereka mengaku tiap tahun kehilangan 1-3% aset pendingin karena warung atau minimarket yang pindah, tutup dan sebagainya. Sehingga mereka tak tahu di mana aset pendinginnya berada. Melalui solusi Asset Performance Management, hal itu tidak terjadi lagi," klaim pria yang akrab disapa Opung itu.
"Solusi ini cocok untuk memonitor aset bergerak dan tak bergerak. Mampu menekan angka kehilangan aset yang selama ini terjadi di perusahaan dengan aset tersebar di banyak titik," ungkap Alfian Manullang, GM IoT Smart Connectivity Telkomsel saat konferensi pers mengenalkan Asset Performance Management secara daring melalui aplikasi CloudX, Senin (27/4/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, sebagai roadmap implementasi agenda nasional Making Indonesia 4.0, transformasi di bidang digital sangat diperlukan agar kita dapat mengakselerasikan Revolusi Industri 4.0. "Telkomsel berkomitmen mendukung revolusi industri keempat melalui penerapan teknologi IoT di berbagai industri. Kami memahami pengelolaan aset merupakan hal yang sangat krusial bagi sebuah bisnis. Oleh karena itu, solusi terbaru ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan produktivitas, dan ketika diimplementasikan secara nasional, solusi ini akan mampu memperkuat daya saing bangsa,” kata Setyanto.
Setyanto mengutarakan, sistem monitoring tradisional masih mengandalkan pengelolaan data secara manual. Ini membuat pekerjaan tidak efisien, rumit, dan beresiko terjadi kesalahan. Sedangkan solusi Asset Performance Management dapat mendigitalisasi sistem pemantauan aset perusahaan dengan memberikan informasi kondisi aset yang real-time.
Dengan begitu, lanjut dia, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, kesalahan dari human error, serta memastikan kualitas produknya terjaga. Solusi Asset Performance Management dapat diimplementasikan pada berbagai industri, seperti industri makanan dan minuman, fast-moving consumer goods (FMCG), farmasi, logistik dan manufaktur yang mana implementasi use case-nya seperti cold chain monitoring, inventory management, dan shipment monitoring.
Bagaimana solusi ini bisa membantu perusahaan mengamankan asetnya? Alfian Manullang mencontohkan perusahaan es krim yang memiliki banyak cooler (pendingin). Pendingin ini ditempatkan di banyak warung tradisional dan minimarket.
"Mereka mengaku tiap tahun kehilangan 1-3% aset pendingin karena warung atau minimarket yang pindah, tutup dan sebagainya. Sehingga mereka tak tahu di mana aset pendinginnya berada. Melalui solusi Asset Performance Management, hal itu tidak terjadi lagi," klaim pria yang akrab disapa Opung itu.
tulis komentar anda