Larangan TikTok di India Jadi Berkah Bagi Aplikasi Lokal
Minggu, 05 Juli 2020 - 09:41 WIB
NEW DELHI - Beberapa hari lalu, Pemerintah India resmi melarang 59 aplikasi seluler China , termasuk aplikasi populer seperti TikTok , WeChat, dan UCBrowser, beroperasi di Tanah Hindustan. (Baca juga: Pengamat Peringatkan Diskriminasi Muslim di India Kian Parah)
TikTok adalah salah satu aplikasi paling populer di India. Menurut SensorTower, pada paruh pertama 2020, TikTok memiliki sekitar 600 juta unduhan di sini. Dengan demikian, regulator India berhadapan dengan aplikasi seluler paling populer di paruh pertama 2020.
Pada bulan Maret, unduhan TikTok mencapai 115 juta, sedangkan unduhan di bulan April dan Mei stabil di lebih dari 100 juta. Dibalik merananya penggemar TikTok, ternyata ada kegembiraan tersendiri bagi aplikasi sejenis di India.
Larangan tersebut merupakan rekayasa menguntungan instan bagi aplikasi setempat yang serupa. Menurut laporan terbaru, operator aplikasi video India mengatakan, ada 22 juta pengguna tambahan dalam 48 jam.
Laman Giz China melaporkan, sejak 2014, TikTok telah menjadi sensasi di India dan saat ini memiliki sekitar 200 juta pengguna di sana. Sementara Roposo, aplikasi media sosial berbagi video lokal, mirip dengan TikTok.
Menurut pendiri Roposo, Mayank Bhangadia, dalam dua hari larangan pemerintahnya terhadap TikTok mengerek basis pengguna Roposo bertambah 22 juta orang.
"Dalam beberapa hari terakhir, saya hanya tidur selama total lima jam, dan seluruh tim kami seperti ini," kata Bhangadia. "Muatannya terlalu besar, kami harus memastikan bahwa pengalaman pengguna sehalus mungkin."
Unduhan Roposo di Google Android telah mencapai lebih dari 80 juta sejauh ini. Bhangadia berharap jumlah ini akan dengan mudah mencapai 100 juta dalam beberapa hari ke depan. Sebelum Pemerintah India melarang aplikasi China, Roposo memiliki sekitar 50 juta instalasi pada perangkat Android.
TikTok adalah salah satu aplikasi paling populer di India. Menurut SensorTower, pada paruh pertama 2020, TikTok memiliki sekitar 600 juta unduhan di sini. Dengan demikian, regulator India berhadapan dengan aplikasi seluler paling populer di paruh pertama 2020.
Pada bulan Maret, unduhan TikTok mencapai 115 juta, sedangkan unduhan di bulan April dan Mei stabil di lebih dari 100 juta. Dibalik merananya penggemar TikTok, ternyata ada kegembiraan tersendiri bagi aplikasi sejenis di India.
Larangan tersebut merupakan rekayasa menguntungan instan bagi aplikasi setempat yang serupa. Menurut laporan terbaru, operator aplikasi video India mengatakan, ada 22 juta pengguna tambahan dalam 48 jam.
Laman Giz China melaporkan, sejak 2014, TikTok telah menjadi sensasi di India dan saat ini memiliki sekitar 200 juta pengguna di sana. Sementara Roposo, aplikasi media sosial berbagi video lokal, mirip dengan TikTok.
Menurut pendiri Roposo, Mayank Bhangadia, dalam dua hari larangan pemerintahnya terhadap TikTok mengerek basis pengguna Roposo bertambah 22 juta orang.
"Dalam beberapa hari terakhir, saya hanya tidur selama total lima jam, dan seluruh tim kami seperti ini," kata Bhangadia. "Muatannya terlalu besar, kami harus memastikan bahwa pengalaman pengguna sehalus mungkin."
Unduhan Roposo di Google Android telah mencapai lebih dari 80 juta sejauh ini. Bhangadia berharap jumlah ini akan dengan mudah mencapai 100 juta dalam beberapa hari ke depan. Sebelum Pemerintah India melarang aplikasi China, Roposo memiliki sekitar 50 juta instalasi pada perangkat Android.
tulis komentar anda