Dampak Perubahan Iklim: Memperburuk Penyebaran Ratusan Penyakit Menular Dunia
Selasa, 09 Agustus 2022 - 09:09 WIB
Selain penyakit menular, para peneliti memperluas penelitian mereka untuk melihat semua jenis penyakit manusia, termasuk penyakit tidak menular seperti asma, alergi, dan bahkan gigitan hewan untuk melihat berapa banyak penyakit yang dapat mereka hubungkan dengan bahaya iklim.
Mereka menemukan total 286 penyakit unik dan 223 di antaranya tampaknya diperparah oleh perubahan iklim. Hanya 9 penyakit yang berkurang karena perubahan iklim dan 54 kasus yang lebih parah dan menjadi lebih baik.
Studi tersebut tidak menghitung dampak perubahan penyakit tertentu terhadap perubahan iklim. Namun, menemukan banyak kasus di mana cuaca ekstrem merupakan faktor yang membuat memburuknya suatu penyakit.
Camilo Mora, perupa data dari University of Hawaii, mengatakan bahwa 5 tahun lalu rumahnya di Kolombia kebanjiran. Banjir masuk ke dalam ruang tamu, yang membuat nyamuk bisa berkembang biak dengan mudah. Lalu, ia terkena virus Chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Meski selamat, namun ia masih merasakan nyeri di sendinya hingga bertahun-tahun kemudian.
Kasus lain, Mora menyebut pada 2016 bangkai rusa yang terinfeksi anthrax di Siberia muncul karena karena mencairnya permafrost, yakni lapisan es di bawah tanah dengan suhu tetap di bawah nol derajat Celcius, akibat perubahan iklim. Bangkai yang terinfeksi anthrax tersebut disentuh oleh seorang anak kecil dan menulari orang sekitarnya sehingga menjadi wabah.
Mereka menemukan total 286 penyakit unik dan 223 di antaranya tampaknya diperparah oleh perubahan iklim. Hanya 9 penyakit yang berkurang karena perubahan iklim dan 54 kasus yang lebih parah dan menjadi lebih baik.
Studi tersebut tidak menghitung dampak perubahan penyakit tertentu terhadap perubahan iklim. Namun, menemukan banyak kasus di mana cuaca ekstrem merupakan faktor yang membuat memburuknya suatu penyakit.
Camilo Mora, perupa data dari University of Hawaii, mengatakan bahwa 5 tahun lalu rumahnya di Kolombia kebanjiran. Banjir masuk ke dalam ruang tamu, yang membuat nyamuk bisa berkembang biak dengan mudah. Lalu, ia terkena virus Chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Meski selamat, namun ia masih merasakan nyeri di sendinya hingga bertahun-tahun kemudian.
Kasus lain, Mora menyebut pada 2016 bangkai rusa yang terinfeksi anthrax di Siberia muncul karena karena mencairnya permafrost, yakni lapisan es di bawah tanah dengan suhu tetap di bawah nol derajat Celcius, akibat perubahan iklim. Bangkai yang terinfeksi anthrax tersebut disentuh oleh seorang anak kecil dan menulari orang sekitarnya sehingga menjadi wabah.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda