Hasil Riset Sebut Main Game Bisa Tingkatkan Kecakapan Hidup
Kamis, 28 Juli 2022 - 18:30 WIB
Para sukarelawan ini diminta untuk menekan tombol sebagai respons terhadap arah gerakan serangkaian titik pada layar di depan mereka. Pemain video game biasa lebih cepat dan lebih akurat dalam merespons, dan hasil pemindaian fMRI menunjukkan bahwa ada juga peningkatan aktivitas di bagian tertentu dari otak mereka.
Bagian yang mengalami peningkatan aktivitas termasuk gyrus lingual kanan, talamus kiri, dan area motorik tambahan kanan. Semuanya merupakan bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan kognitif dan menghasilkan respons motorik terhadap input visual.
"Hasil ini menunjukkan bahwa bermain video game berpotensi meningkatkan beberapa subproses untuk sensasi, persepsi dan pemetaan tindakan untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan," terang Dhamala.
Meskipun hubungan antara video game dan peningkatan kognitif bukanlah hal baru, namun dengan setiap penelitian yang dilakukan maka akan semakin dekat untuk memahaminya.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih tahu tahu bagaimana memanfaatkan game untuk memetik dampak positif, alih-alih hanya menganggap bermain game sebagai kegiatan sia-sia.
"Bermain video game dapat digunakan secara efektif untuk pelatihan - misalnya, pelatihan efisiensi pengambilan keputusan dan intervensi terapeutik setelah jaringan otak yang relevan diidentifikasi," pungkas Dhamala.
Bagian yang mengalami peningkatan aktivitas termasuk gyrus lingual kanan, talamus kiri, dan area motorik tambahan kanan. Semuanya merupakan bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan kognitif dan menghasilkan respons motorik terhadap input visual.
"Hasil ini menunjukkan bahwa bermain video game berpotensi meningkatkan beberapa subproses untuk sensasi, persepsi dan pemetaan tindakan untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan," terang Dhamala.
Meskipun hubungan antara video game dan peningkatan kognitif bukanlah hal baru, namun dengan setiap penelitian yang dilakukan maka akan semakin dekat untuk memahaminya.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih tahu tahu bagaimana memanfaatkan game untuk memetik dampak positif, alih-alih hanya menganggap bermain game sebagai kegiatan sia-sia.
"Bermain video game dapat digunakan secara efektif untuk pelatihan - misalnya, pelatihan efisiensi pengambilan keputusan dan intervensi terapeutik setelah jaringan otak yang relevan diidentifikasi," pungkas Dhamala.
(wbs)
tulis komentar anda