Anak-anak SD Sudah Punya HP, Jepang Ketar-ketir
Kamis, 05 Mei 2022 - 20:22 WIB
TOKYO - Sebuah survei menemukan bahwa anak-anak di Jepang sudah memiliki smartphone sejak memasuki sekolah dasar, dengan 51,6 persen orang tua mengaku memberikan perangkat tersebut kepada anak-anak mereka.
Seperti dilansir dari kabar Japan Today Kamis (5/5/2022), angka tersebut naik 11,5 persen dari survei yang dilakukan pada 2019 oleh firma riset pasar teknologi informasi, Mobile Marketing Data (MMD) Labo.
Studi tersebut juga menemukan bahwa jumlah anak yang memiliki smartphone sebelum usia sekolah dasar juga melonjak menjadi 5,8 persen dari 2,8 persen pada 2019.
Pejabat di MMD Labo mengatakan situasi itu disebabkan lebih banyak rumah tangga menggunakan smartphone sebagai alat untuk terhubung dengan anak-anak ketika mereka pergi ke sekolah atau tempat lain.
Namun, situasinya memang berisiko membuat anak-anak terpapar bahaya yang terkait dengan penggunaan internet atau media sosial.
"Setiap keluarga perlu duduk untuk membahas risiko dan menetapkan aturan dalam menggunakan smartphone," kata pejabat itu.
Survei online berlangsung dari 21 hingga 24 Januari dan melibatkan 1.888 pria dan wanita berusia 20 hingga 59 tahun. Mereka memberikan smartphone anak-anak untuk pertama kalinya sejak 2021.
Menurut hasil survei, siswa sekolah dasar adalah yang paling mungkin mendapatkan ponsel, seperti yang diakui oleh 28,5 persen orang tua.
Disusul oleh siswa SMA, sebagaimana diakui oleh 12,4 persen orang tua dan mahasiswa yang menerima dari 1,7 persen orang tua.
Sedangkan ketika ditanya alasan orang tua memberikan smartphone antara lain jawaban yang diberikan adalah permintaan anak-anak, menghadiri sekolah krim dan kelas lainnya serta ingin menggunakan aplikasi pemesanan gratis Line.
Seperti dilansir dari kabar Japan Today Kamis (5/5/2022), angka tersebut naik 11,5 persen dari survei yang dilakukan pada 2019 oleh firma riset pasar teknologi informasi, Mobile Marketing Data (MMD) Labo.
Baca Juga
Studi tersebut juga menemukan bahwa jumlah anak yang memiliki smartphone sebelum usia sekolah dasar juga melonjak menjadi 5,8 persen dari 2,8 persen pada 2019.
Pejabat di MMD Labo mengatakan situasi itu disebabkan lebih banyak rumah tangga menggunakan smartphone sebagai alat untuk terhubung dengan anak-anak ketika mereka pergi ke sekolah atau tempat lain.
Namun, situasinya memang berisiko membuat anak-anak terpapar bahaya yang terkait dengan penggunaan internet atau media sosial.
"Setiap keluarga perlu duduk untuk membahas risiko dan menetapkan aturan dalam menggunakan smartphone," kata pejabat itu.
Survei online berlangsung dari 21 hingga 24 Januari dan melibatkan 1.888 pria dan wanita berusia 20 hingga 59 tahun. Mereka memberikan smartphone anak-anak untuk pertama kalinya sejak 2021.
Menurut hasil survei, siswa sekolah dasar adalah yang paling mungkin mendapatkan ponsel, seperti yang diakui oleh 28,5 persen orang tua.
Disusul oleh siswa SMA, sebagaimana diakui oleh 12,4 persen orang tua dan mahasiswa yang menerima dari 1,7 persen orang tua.
Sedangkan ketika ditanya alasan orang tua memberikan smartphone antara lain jawaban yang diberikan adalah permintaan anak-anak, menghadiri sekolah krim dan kelas lainnya serta ingin menggunakan aplikasi pemesanan gratis Line.
(wbs)
tulis komentar anda