8 Teknologi yang Bikin Samsung Galaxy S22 Jago Memotret Gelap-Gelapan
Senin, 28 Maret 2022 - 21:24 WIB
5. 12-bit HDR
Hasil permainan komposisi dengan memanfaatkan teknik framing. Foto: dok Samsung
12-bit HDR diklaim mampu mengumpulkan 64x data warna lebih dibanding 10-bit HDR di seri S sebelumnya. Dampaknya, warna rekaman bisa lebih vivid. Bahkan, kondisi backlight pun tidak akan mengganggu hasil video. Sebab, teknologi ini mampu menggabungkan dua exposure berbeda. Yakni exposure tinggi dan rendah. Sehingga gambar tetap terang meski melawan sumber cahaya.
6. Cinematic Video
Cinematic video di Galaxy S22 5G dan S22+ 5G adalah kemampuan videografi dengan Super Steady System terbaru. Pengguna bisa menangkap pergerakan objek dalam video jadi lebih smooth dan lebih minim getaran.
Ini karena teknologi Artificial Intelligence Video Digital Image Stabilization (AI VDIS) yang 4x lebih cepat dalam menganalisis pergerakan perangkat dan kondisi pengguna. Misalnya, ketika berjalan atau berlari.
Maka, stabilisasi yang dihasilkan lebih optimal, memungkinkan pengguna menciptakan video stabil seperti memakai kamera profesional.
Optical Image Stabilization (OIS) yang 58% lebih luas juga mampu menangkap lebih banyak variasi arah datangnya cahaya.
Hasil permainan komposisi dengan memanfaatkan teknik framing. Foto: dok Samsung
12-bit HDR diklaim mampu mengumpulkan 64x data warna lebih dibanding 10-bit HDR di seri S sebelumnya. Dampaknya, warna rekaman bisa lebih vivid. Bahkan, kondisi backlight pun tidak akan mengganggu hasil video. Sebab, teknologi ini mampu menggabungkan dua exposure berbeda. Yakni exposure tinggi dan rendah. Sehingga gambar tetap terang meski melawan sumber cahaya.
6. Cinematic Video
Cinematic video di Galaxy S22 5G dan S22+ 5G adalah kemampuan videografi dengan Super Steady System terbaru. Pengguna bisa menangkap pergerakan objek dalam video jadi lebih smooth dan lebih minim getaran.
Ini karena teknologi Artificial Intelligence Video Digital Image Stabilization (AI VDIS) yang 4x lebih cepat dalam menganalisis pergerakan perangkat dan kondisi pengguna. Misalnya, ketika berjalan atau berlari.
Maka, stabilisasi yang dihasilkan lebih optimal, memungkinkan pengguna menciptakan video stabil seperti memakai kamera profesional.
Optical Image Stabilization (OIS) yang 58% lebih luas juga mampu menangkap lebih banyak variasi arah datangnya cahaya.
tulis komentar anda