Meta Larang Seruan Pembunuhan Vladimir Putin di Facebook dan Instagram

Selasa, 15 Maret 2022 - 14:38 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin jadi sosok yang paling banyak dibicarakan karena keputusannya menginvasi Ukraina. Foto/IST
JAKARTA - Pemilik platform Facebook , Meta akhirnya memutuskan untuk melarang adanya seruan upaya pembunuhan terhadap kepala negara termasuk Presiden Rusia, Vladimir Putin. Larangan itu diberlakukan khusus untuk pengguna seluruh jenis platform buatan Meta terutama bagi pengguna di Ukraina.

Langkah itu diambil oleh Meta setelah adanya laporan Reuters yang menyebutkan perusahaan milik Mark Zuckerberg itu membiarkan berbagai seruan pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Berbagai seruan pembunuhan itu terunggah di beberapa platfom milik Meta seperti Facebook dan Instagram.

Setelah laporan itu, Meta mengaku telah melakukan perubahan kebijakan konten yang hanya berlaku di Ukraina. Salah satu yang dilarang adalah seruan-seruan pembunuhan terhadap Vladimir Putin yang semakin sering terjadi di Facebook dan Instagram. "Kami sekarang mempersempit fokus untuk memperjelas kondisi yang ada bahwa hal itu tidak bisa ditafsirkan sebagai memaafkan kekerasan terhadap Rusia secara umum," tulis Meta Global Affair President, Nick Clegg.







Dia juga mengatakan penyempitan peraturan itu dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas. Jadi pengguna platform buatan Meta tidak bisa berpikir lain mengenai kebijakan yang telah ditetapkan.

"Kami semakin mempersempit panduan kami untuk memperjelas bahwa kami tidak mengizinkan seruan untuk kematian seorang kepala negara. Terutama yang terjadi di platform kami," kata Nick Clegg.





Tidak hanya ujaran kebencian terhadap Vladimir Putin, Nick Clegg mengatakan saat ini Meta juga berupaya keras untuk meredam kebencian terhadap Rusia yang dinamakan Russophobia. Menurut Meta tindakan invasi Rusia terhadap Ukraina bukan jadi alasan buat menghujat dan menyerukan tindakan kekerasan terhadap orang-orang Rusia.

"Meta selalu berdiri melawan Russophobia. Kami tidak menoleransi adanya seruan genosida, pembersihan etnis, diskriminasi, pelecehan dan kekerasan terhadap masyarakat Rusia di platform kami," jelas Nick Clegg.
(wsb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More