Teknologi Melawan Tank, Persuasi Medsos ala Menteri Digital Ukraina Mykhailo Fedorov
Senin, 07 Maret 2022 - 11:58 WIB
”Setiap platform sangat penting bagi kami sekarang,” beber Fedorov. ”Kami menggunakan setiap kesempatan untuk mengajak perusahaan besar merasakan kengerian yang sedang kami hadapi. Juga, menyampaikan kondisi sebenarnya yang terjadi,” katanya kepada BBC.
Mulanya, Fedorov berbicara dalam bahasa Ukraina. Tapi, sejak krisis terjadi, ia lebih banyak menggunakan bahasa Inggris. Terutama di Twitter, dimana pengaruhnya paling besar.
”Twitter telah menjadi alat efisien yang kami gunakan untuk melawan agresi militer Rusia. Ini adalah cara cerdik dan damai untuk menghancurkan ekonomi Rusia,” katanya.
Teknologi vs Tank
”Teknologi adalah solusi terbaik untuk melawan tank,” beber Fedorov kepada BBC. ”Tentara siber kami arahkan ke sumber daya digital dan online dari perusahaan bisnis Rusia, bank, serta portal web negara. Kami telah menutup operasi portal web layanan publik Rusia, bursa, situs web Tass, Kommersant, Fontanka, dan media top lainnya di Rusia,” ujar Fedorov, yang menyebut bahwa ada sukarelawan hacker dari seluruh dunia yang tergabung ke dalam grup Telegram dengan lebih dari 270.000 anggota.
Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous menyebut bahwa mereka telah menabung genderang Perang Siber terhadap Presiden Vladimir Putin.
Mulanya, Fedorov berbicara dalam bahasa Ukraina. Tapi, sejak krisis terjadi, ia lebih banyak menggunakan bahasa Inggris. Terutama di Twitter, dimana pengaruhnya paling besar.
”Twitter telah menjadi alat efisien yang kami gunakan untuk melawan agresi militer Rusia. Ini adalah cara cerdik dan damai untuk menghancurkan ekonomi Rusia,” katanya.
Teknologi vs Tank
”Teknologi adalah solusi terbaik untuk melawan tank,” beber Fedorov kepada BBC. ”Tentara siber kami arahkan ke sumber daya digital dan online dari perusahaan bisnis Rusia, bank, serta portal web negara. Kami telah menutup operasi portal web layanan publik Rusia, bursa, situs web Tass, Kommersant, Fontanka, dan media top lainnya di Rusia,” ujar Fedorov, yang menyebut bahwa ada sukarelawan hacker dari seluruh dunia yang tergabung ke dalam grup Telegram dengan lebih dari 270.000 anggota.
Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous menyebut bahwa mereka telah menabung genderang Perang Siber terhadap Presiden Vladimir Putin.
(dan)
tulis komentar anda