Mark Zuckerberg Ancam Matikan Facebook dan Instagram di Eropa dan Inggris
Rabu, 09 Februari 2022 - 13:52 WIB
LONDON - Inggris Raya dan Eropa kemungkinan tak bisa menikmati aplikasi media sosial populer milik Meta yakni Facebook dan Instagram.
Seperti dilansir dari Daily Star Rabu (9/2/2022), pendirinya, Mark Zuckerberg, mengancam akan menghentikan 'layanan inti' dari wilayah tersebut menyusul perselisihan mengenai undang-undang perlindungan data dengan Eropa.
Meta mengeluarkan peringatan yang memberi tahu perusahaannya dapat menghentikan layanan jika Eropa tidak mengizinkannya melakukan 'transfer data transatlantik'.
Ini berarti transfer data pribadi publik dari server aman di Eropa, yang dikontrol secara ketat, ke Amerika Serikat (AS).
Meta, melalui laporan tahunan kepada lembaga pemerintah AS, menginformasikan bahwa perusahaannya mungkin harus berhenti menawarkan 'produk dan layanan penting' jika kerangka kerja baru tidak diadopsi.
Berbagi data klaim Meta antara negara dan wilayah sangat penting untuk menyediakan layanannya.
Namun, Pengadilan Eropa telah melarang perusahaan melakukannya sejak Juli 2020.
Sementara itu, juru bicara Meta menginformasikan bahwa pihaknya tidak memiliki niat atau rencana untuk mundur dari Eropa.
Namun, Meta dan sebagian besar bisnis, organisasi , dan layanan lainnya bergantung sepenuhnya pada transfer data antara Uni Eropa (UE) dan AS untuk mengoperasikan layanan global.
Seperti dilansir dari Daily Star Rabu (9/2/2022), pendirinya, Mark Zuckerberg, mengancam akan menghentikan 'layanan inti' dari wilayah tersebut menyusul perselisihan mengenai undang-undang perlindungan data dengan Eropa.
Meta mengeluarkan peringatan yang memberi tahu perusahaannya dapat menghentikan layanan jika Eropa tidak mengizinkannya melakukan 'transfer data transatlantik'.
Ini berarti transfer data pribadi publik dari server aman di Eropa, yang dikontrol secara ketat, ke Amerika Serikat (AS).
Meta, melalui laporan tahunan kepada lembaga pemerintah AS, menginformasikan bahwa perusahaannya mungkin harus berhenti menawarkan 'produk dan layanan penting' jika kerangka kerja baru tidak diadopsi.
Berbagi data klaim Meta antara negara dan wilayah sangat penting untuk menyediakan layanannya.
Namun, Pengadilan Eropa telah melarang perusahaan melakukannya sejak Juli 2020.
Sementara itu, juru bicara Meta menginformasikan bahwa pihaknya tidak memiliki niat atau rencana untuk mundur dari Eropa.
Namun, Meta dan sebagian besar bisnis, organisasi , dan layanan lainnya bergantung sepenuhnya pada transfer data antara Uni Eropa (UE) dan AS untuk mengoperasikan layanan global.
(wbs)
tulis komentar anda