Domain Aksara Jawa Sukses, PANDI Bersiap Daftarkan Aksara Lain ke ICANN
Jum'at, 05 Juni 2020 - 13:56 WIB
JAKARTA - Setelah sukses mendaftarkan Domain Aksara Jawa (Hanacaraka) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) berencana akan mempersiapkan pendaftaran aksara daerah lainnya yaitu aksara Sunda, Bali, Rejang, Batak, Bugis dan Makassar, karena selain aksara jawa, baru 6 aksara tersebut yang sudah terstandar di UNICODE.
Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo mengatakan, bahwa pendaftaran aksara daerah lainnya dilakukan sebagai upaya pelestarian seluruh aksara budaya yang ada di Indonesia. "Kelanjutan untuk mendaftarkan seluruh aksara yang ada di Indonesia sebagai Internationalized Domain Name (IDN) sebagai bentuk nyata pelestarian di dunia digital," kata Yudho dalam keterangan persnya di Jakarta Jumat (5/6/2020).
Yudho menambahkan bahwa pendaftaran kali ini akan lebih mudah proses administrasinya, dikarenakan 6 aksara tersebut sudah terdaftar sebelumnya di Unicode.
Ditempat terpisah, Heru Nugroho selaku Wakil Bidang Pengembangan Bisnis dan Marketing PANDI mengungkapkan untuk bisa mewujudkan pelestarian aksara daerah tersebut, dibutuhkan dukungan dan sinergi yang baik dari berbagai pihak. "Harapannya semoga langkah kita mendapat dukungan dari berbagai daerah tersebut, baik dari pemerintahan ataupun komunitas penggiat aksara seluruh daerah yang aksaranya akan kami daftarkan sebagai nama domain, sehingga mereka bisa peduli dan bisa bekerjasama dengan baik agar bisa mempermudah dan mempercepat proses pendaftarannya," ungkapnya.
Saat ini PANDI sedang menjalin komunikasi dengan beberapa komunitas pegiat aksara daerah untuk mempermudah pendaftarannya. Selain itu, kegiatan yang dinisiasi PANDI tersebut banyak mendapat dukungan dari komunitas pegiat aksara daerah lainnya, imbas dari keberhasilan pendaftaran aksara jawa (hanacaraka) sebelumnya. Beberapa komunitas yang sudah menyatakan siap bekerjasama untuk mendukung Pandi saat ini ialah komunitas dari aksara Sunda dan Bali.
Sebelumnya, PANDI sudah terlebih dahulu mendaftarkan aksara jawa (hanacaraka) ke ICANN. Hingga saat ini prosesnya sudah hampir rampung, tinggal menunggu respon persetujuan dalam waktu sekitar 8 minggu kedepan.
Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo mengatakan, bahwa pendaftaran aksara daerah lainnya dilakukan sebagai upaya pelestarian seluruh aksara budaya yang ada di Indonesia. "Kelanjutan untuk mendaftarkan seluruh aksara yang ada di Indonesia sebagai Internationalized Domain Name (IDN) sebagai bentuk nyata pelestarian di dunia digital," kata Yudho dalam keterangan persnya di Jakarta Jumat (5/6/2020).
Yudho menambahkan bahwa pendaftaran kali ini akan lebih mudah proses administrasinya, dikarenakan 6 aksara tersebut sudah terdaftar sebelumnya di Unicode.
Ditempat terpisah, Heru Nugroho selaku Wakil Bidang Pengembangan Bisnis dan Marketing PANDI mengungkapkan untuk bisa mewujudkan pelestarian aksara daerah tersebut, dibutuhkan dukungan dan sinergi yang baik dari berbagai pihak. "Harapannya semoga langkah kita mendapat dukungan dari berbagai daerah tersebut, baik dari pemerintahan ataupun komunitas penggiat aksara seluruh daerah yang aksaranya akan kami daftarkan sebagai nama domain, sehingga mereka bisa peduli dan bisa bekerjasama dengan baik agar bisa mempermudah dan mempercepat proses pendaftarannya," ungkapnya.
Saat ini PANDI sedang menjalin komunikasi dengan beberapa komunitas pegiat aksara daerah untuk mempermudah pendaftarannya. Selain itu, kegiatan yang dinisiasi PANDI tersebut banyak mendapat dukungan dari komunitas pegiat aksara daerah lainnya, imbas dari keberhasilan pendaftaran aksara jawa (hanacaraka) sebelumnya. Beberapa komunitas yang sudah menyatakan siap bekerjasama untuk mendukung Pandi saat ini ialah komunitas dari aksara Sunda dan Bali.
Sebelumnya, PANDI sudah terlebih dahulu mendaftarkan aksara jawa (hanacaraka) ke ICANN. Hingga saat ini prosesnya sudah hampir rampung, tinggal menunggu respon persetujuan dalam waktu sekitar 8 minggu kedepan.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda