Telstra Australia Beli Digicel Pasific Untuk Cegah Dominasi China
Selasa, 26 Oktober 2021 - 09:09 WIB
SYDNEY - Mengantisipasi perusahaan telekomunikasi Pasifik jatuh ke tangan China, Telstra dan pemerintah Australia patungan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi Digicel Pacific.
Dikutip dari BBC, Selasa (26/10/2021), masa depan Digicel Pacific menjadi fokus spekulasi selama berbulan-bulan. Tahun lalu Digicel membantah laporan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan untuk menjualnya ke China Mobile.
Mengenai pembelian Digicel Pacific, Telstra mendapat tawaran dari pemerintah Australia sehubungan dengan Digicel Pacific yang dinilai penting untuk telekomunikasi di kawasan itu. Pemerintah kemudian setuju untuk membiayai sebagian besar penawaran tersebut.
Analis mengatakan Digicel Pacific menarik bagi China untuk menegaskan otoritas yang lebih besar di wilayah tersebut. Untungnya Australia sudah mengambil langkah tepat untuk mengantisipasinya.
"Digicel adalah pemain utama di Pasifik dan Australia melihatnya sebagai aset strategis yang tidak bisa mereka biarkan jatuh ke tangan China," kata Jonathan Pryke dari Lowy Institute, sebuah think tank yang berbasis di Sydney.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan kepada newswire Reuters: "Bermitra dalam pembangunan infrastruktur adalah bagian penting dari langkah Pasifik kami."
Di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, Australia telah meningkatkan kehadirannya di Pasifik.
Saat ini Digicel Pacific mempekerjakan 1.700 orang di seluruh Papua Nugini, Fiji, Samoa, Vanuatu dan Tahiti.
Dikutip dari BBC, Selasa (26/10/2021), masa depan Digicel Pacific menjadi fokus spekulasi selama berbulan-bulan. Tahun lalu Digicel membantah laporan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan untuk menjualnya ke China Mobile.
Mengenai pembelian Digicel Pacific, Telstra mendapat tawaran dari pemerintah Australia sehubungan dengan Digicel Pacific yang dinilai penting untuk telekomunikasi di kawasan itu. Pemerintah kemudian setuju untuk membiayai sebagian besar penawaran tersebut.
Analis mengatakan Digicel Pacific menarik bagi China untuk menegaskan otoritas yang lebih besar di wilayah tersebut. Untungnya Australia sudah mengambil langkah tepat untuk mengantisipasinya.
"Digicel adalah pemain utama di Pasifik dan Australia melihatnya sebagai aset strategis yang tidak bisa mereka biarkan jatuh ke tangan China," kata Jonathan Pryke dari Lowy Institute, sebuah think tank yang berbasis di Sydney.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan kepada newswire Reuters: "Bermitra dalam pembangunan infrastruktur adalah bagian penting dari langkah Pasifik kami."
Di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, Australia telah meningkatkan kehadirannya di Pasifik.
Saat ini Digicel Pacific mempekerjakan 1.700 orang di seluruh Papua Nugini, Fiji, Samoa, Vanuatu dan Tahiti.
(ysw)
tulis komentar anda