Donald Trump Pastikan Truth Social Meluncur Awal 2022
Kamis, 21 Oktober 2021 - 22:14 WIB
NEW YORK - Mantan Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan jaringan media sosial baru miliknya yang disebut Truth Social awal tahun 2022.
Dia mengatakan platform itu akan menentang tirani teknologi besar dan menuduh mereka membungkam suara-suara yang berlawanan di AS, demikian dikutip dari BBC, Kamis (21/10/2021).
Seperti yang diketahui, media sosial memainkan peran penting dalam upaya Trump menuju Gedung Putih dan merupakan sarana komunikasi favoritnya sebagai presiden.
Namun, Trump dilarang Twitter dan ditangguhkan dari Facebook setelah para pendukungnya menyerbu US Capitol.
Perusahaan media sosial berada di bawah tekanan selama masa kepresidenan Trump untuk melarangnya, dengan postingannya dikritik sebagai penghinaan, menghasut, atau menjajakan kepalsuan langsung.
Tahun lalu Twitter dan Facebook mulai menghapus beberapa postingannya atau melabelinya sebagai cuitan yang menyesatkan. Seperti misalnya yang ia katakan Covid "kurang mematikan" daripada flu.
Mereka mengambil keputusan untuk melarang atau menangguhkan Trump setelah kerusuhan Januari lalu saat pidatonya, di mana dia membuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar.
Sejak itu dia dan penasehatnya mengisyaratkan bahwa mereka berencana untuk membuat situs media sosial saingan miliknya sendiri.
Awal tahun ini, ia meluncurkan From the Desk of Donald J Trump , yang sering disebut sebagai blog.
Situs web itu ditutup secara permanen kurang dari sebulan setelah diluncurkan setelah hanya menarik sebagian kecil pengunjung.
Dia mengatakan platform itu akan menentang tirani teknologi besar dan menuduh mereka membungkam suara-suara yang berlawanan di AS, demikian dikutip dari BBC, Kamis (21/10/2021).
Seperti yang diketahui, media sosial memainkan peran penting dalam upaya Trump menuju Gedung Putih dan merupakan sarana komunikasi favoritnya sebagai presiden.
Namun, Trump dilarang Twitter dan ditangguhkan dari Facebook setelah para pendukungnya menyerbu US Capitol.
Perusahaan media sosial berada di bawah tekanan selama masa kepresidenan Trump untuk melarangnya, dengan postingannya dikritik sebagai penghinaan, menghasut, atau menjajakan kepalsuan langsung.
Tahun lalu Twitter dan Facebook mulai menghapus beberapa postingannya atau melabelinya sebagai cuitan yang menyesatkan. Seperti misalnya yang ia katakan Covid "kurang mematikan" daripada flu.
Mereka mengambil keputusan untuk melarang atau menangguhkan Trump setelah kerusuhan Januari lalu saat pidatonya, di mana dia membuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar.
Sejak itu dia dan penasehatnya mengisyaratkan bahwa mereka berencana untuk membuat situs media sosial saingan miliknya sendiri.
Awal tahun ini, ia meluncurkan From the Desk of Donald J Trump , yang sering disebut sebagai blog.
Situs web itu ditutup secara permanen kurang dari sebulan setelah diluncurkan setelah hanya menarik sebagian kecil pengunjung.
(wbs)
tulis komentar anda