LinkAja Kalah Cepat Sinergikan PeduliLindungi Dibanding Aplikasi Non BUMN
Selasa, 12 Oktober 2021 - 23:00 WIB
JAKARTA - Mengklaim sebagai e-wallet nasional sinergi BUMN, ternyata LinkAja kalah cepat dalam mensinergikan layanan PeduliLindungi di platform mereka dibandingkan sejumlah startup lainnya.
Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan bahwa akan ada 9 aplikasi yang akan terintegrasi dengan PeduliLindungi mulai Oktober 2021. Antara lain Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, LinkAja, dan Jaki.
Aplikasi seperti Tokopedia, Gojek, dan Tiket sudah terlebih dulu mengintegrasikan layanan PeduliLindungi di aplikasi mereka. Bahkan, Shopee pun sudah lebih dulu memberikan akses kepada PeduliLindungi.
Ternyata, LinkAja baru akan mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi ke layanan mereka. Mereka hanya menyebut bahwa layanan PeduliLindungi akan terintegrasi dalam waktu dekat, tanpa menyebut waktu pasti.
”Kami berharap bisa mempermudah 75 juta pengguna yang terdaftar di LinkAja untuk melakukan check in di tempat publik seperti mall, perkantoran serta sarana transportasi umum,” jelas Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan resminya.
Haryati juga menyebut bahwa LinkAja bersama dengan Pemerintah memastikan keamanan data pribadi pengguna layanan. Dalam integrasi tersebut, LinkAja memastikan tidak adanya pertukaran data pribadi pengguna layanan LinkAja dan PeduliLindungi. ”Informasi terkait transaksi dari pengguna layanan LinkAja yang mengakses PeduliLindungi dari aplikasi LinkAja tidak akan diinformasikan ke PeduliLindungi,” ujarnya.
Begitu pula sebaliknya, data pribadi masyakat yang digunakan untuk pelacakan kontak (contact tracing) oleh PeduliLindungi tetap tersimpan di sistem PeduliLindungi dan tidak diinformasikan kepada LinkAja.
“Kami tetap mengutamakan keamanan serta menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna kami,” beber Haryati.
Ia mengklaim bahwa saat ini LinkAja ada di lebih dari satu juta merchant di seluruh Indonesia. Ada lebih dari 790 pasar tradisional, 50.000 partner donasi digital, e-commerce, juga digunakan untuk pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumahtangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya.
Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan bahwa akan ada 9 aplikasi yang akan terintegrasi dengan PeduliLindungi mulai Oktober 2021. Antara lain Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, LinkAja, dan Jaki.
Aplikasi seperti Tokopedia, Gojek, dan Tiket sudah terlebih dulu mengintegrasikan layanan PeduliLindungi di aplikasi mereka. Bahkan, Shopee pun sudah lebih dulu memberikan akses kepada PeduliLindungi.
Ternyata, LinkAja baru akan mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi ke layanan mereka. Mereka hanya menyebut bahwa layanan PeduliLindungi akan terintegrasi dalam waktu dekat, tanpa menyebut waktu pasti.
”Kami berharap bisa mempermudah 75 juta pengguna yang terdaftar di LinkAja untuk melakukan check in di tempat publik seperti mall, perkantoran serta sarana transportasi umum,” jelas Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan resminya.
Haryati juga menyebut bahwa LinkAja bersama dengan Pemerintah memastikan keamanan data pribadi pengguna layanan. Dalam integrasi tersebut, LinkAja memastikan tidak adanya pertukaran data pribadi pengguna layanan LinkAja dan PeduliLindungi. ”Informasi terkait transaksi dari pengguna layanan LinkAja yang mengakses PeduliLindungi dari aplikasi LinkAja tidak akan diinformasikan ke PeduliLindungi,” ujarnya.
Begitu pula sebaliknya, data pribadi masyakat yang digunakan untuk pelacakan kontak (contact tracing) oleh PeduliLindungi tetap tersimpan di sistem PeduliLindungi dan tidak diinformasikan kepada LinkAja.
“Kami tetap mengutamakan keamanan serta menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna kami,” beber Haryati.
Ia mengklaim bahwa saat ini LinkAja ada di lebih dari satu juta merchant di seluruh Indonesia. Ada lebih dari 790 pasar tradisional, 50.000 partner donasi digital, e-commerce, juga digunakan untuk pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumahtangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya.
(dan)
tulis komentar anda