Cultivhacktion, Ketika Teknologi Diharapkan Bisa Memberi Solusi untuk Para Petani
Selasa, 28 September 2021 - 09:34 WIB
”Ada lapangan kerja bagi 273 juta masyarakat Indonesia. Lalu, Nilai Tukar Usaha Pertanian Indonesia tumbuh hingga 104% dalam dua tahun terakhir,” beber Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat adalah rumah bagi 50 juta orang dan memiliki tanah subur. Menurutnya, ada tiga jenis ekonomi yang tetap bertumbuh kuat selama pandemi Covid-19. ”Antara lain keamanan pangan, kesehatan, dan digital. Kombinasi ini kita temukan dalam Cultivhacktion,” bebernya.
Solusi Praktis
Solusi yang dicari di Cultivhacktion adalah yang bersifat praktis dan dapat diterapkan oleh petani skala kecil dalam rangka mempercepat penggunaan teknologi baru. Misalnya dengan memberikan solusi dalam penciptaan rantai pasok pertanian dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim.
Atau, menyediakan akses kepada informasi berbasis agro-klimatik yang sesuai dengan kebutuhan budidaya para petani di masing-masing daerah melalui penerapan big data. Bisa juga meningkatkan pengetahuan petani berskala kecil tentang pemasaran, pemrosesan pasca-panen, pengelolaan usaha pertanian, serta pengelolaaan keuangan pribadi dengan memanfaatkan pengembangan digital.
Pertanian Digital
CEO TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, ia berharap pemikir terbaik di Indonesia bisa menciptakan inovasi yang inspirasional. ”Sektor pertanian berkontribusi terhadap 13 persen perekonomian di Indonesia dan merupakan sumber mata pencaharian bagi 33 juta petani,” ungkapnya.
Sementara, pertanian digital bisa menciptakan perubahan di sektor pertanian di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste.
”Pertanian digital dapat membantu para petani dan pelaku usaha pertanian dalam mengakses informasi, membuat keputusan yang lebih baik, dan memanfaatkan sumber daya lebih produktif,” bebernya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat adalah rumah bagi 50 juta orang dan memiliki tanah subur. Menurutnya, ada tiga jenis ekonomi yang tetap bertumbuh kuat selama pandemi Covid-19. ”Antara lain keamanan pangan, kesehatan, dan digital. Kombinasi ini kita temukan dalam Cultivhacktion,” bebernya.
Solusi Praktis
Solusi yang dicari di Cultivhacktion adalah yang bersifat praktis dan dapat diterapkan oleh petani skala kecil dalam rangka mempercepat penggunaan teknologi baru. Misalnya dengan memberikan solusi dalam penciptaan rantai pasok pertanian dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim.
Atau, menyediakan akses kepada informasi berbasis agro-klimatik yang sesuai dengan kebutuhan budidaya para petani di masing-masing daerah melalui penerapan big data. Bisa juga meningkatkan pengetahuan petani berskala kecil tentang pemasaran, pemrosesan pasca-panen, pengelolaan usaha pertanian, serta pengelolaaan keuangan pribadi dengan memanfaatkan pengembangan digital.
Pertanian Digital
CEO TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, ia berharap pemikir terbaik di Indonesia bisa menciptakan inovasi yang inspirasional. ”Sektor pertanian berkontribusi terhadap 13 persen perekonomian di Indonesia dan merupakan sumber mata pencaharian bagi 33 juta petani,” ungkapnya.
Sementara, pertanian digital bisa menciptakan perubahan di sektor pertanian di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste.
”Pertanian digital dapat membantu para petani dan pelaku usaha pertanian dalam mengakses informasi, membuat keputusan yang lebih baik, dan memanfaatkan sumber daya lebih produktif,” bebernya.
tulis komentar anda