Pandemi, UMKM Harus Diversifikasi Produk dan Beralih ke Digital, Begini Caranya
Senin, 16 Agustus 2021 - 16:05 WIB
JAKARTA - Selama pandemi, UMKM dituntut untuk terus beradaptasi dan bertransformasi. Termasuk transformasi digital. Tren perdagangan secara online juga membantu UMKM untuk bertahan dan tumbuh selama pandemi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki belum lama ini. Data BPS dalam “Analisis Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha” mendapati setidaknya 15 dari setiap 100 perusahaan cenderung melakukan diversifikasi usaha. Salah satunya berupa penambahan produk.
Pentingnya penganekaragaman produk ini juga senada dengan temuan United Nations Development Programme (UNDP) bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, terhadap 1.100 UMKM di 15 provinsi.
”Temuan itu menyebut bahwa lebih dari 45% UMKM mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku produksi. Mayoritas UMKM juga mengalami penurunan permintaan serta kesulitan dalam proses distribusi produk,” ujar Teten.
Sebaliknya, permintaan pasar terhadap produk digital, seperti pulsa telepon seluler, token listrik dan uang elektronik cenderung semakin bertumbuh. Hal tersebut diungkap CEO dan Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty.
Menurutnya, lebih dari 6,5 juta pengguna BukuWarung mendapat tambahan komoditas usaha untuk ditawarkan kepada pelanggan mereka.
Ilustrasi penjualan produk digital di aplikasi BukuWarung. Foto: dok BukuWarung
Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki belum lama ini. Data BPS dalam “Analisis Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha” mendapati setidaknya 15 dari setiap 100 perusahaan cenderung melakukan diversifikasi usaha. Salah satunya berupa penambahan produk.
Pentingnya penganekaragaman produk ini juga senada dengan temuan United Nations Development Programme (UNDP) bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, terhadap 1.100 UMKM di 15 provinsi.
”Temuan itu menyebut bahwa lebih dari 45% UMKM mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku produksi. Mayoritas UMKM juga mengalami penurunan permintaan serta kesulitan dalam proses distribusi produk,” ujar Teten.
Sebaliknya, permintaan pasar terhadap produk digital, seperti pulsa telepon seluler, token listrik dan uang elektronik cenderung semakin bertumbuh. Hal tersebut diungkap CEO dan Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty.
Menurutnya, lebih dari 6,5 juta pengguna BukuWarung mendapat tambahan komoditas usaha untuk ditawarkan kepada pelanggan mereka.
Ilustrasi penjualan produk digital di aplikasi BukuWarung. Foto: dok BukuWarung
tulis komentar anda