Mengenali Perbedaan Data Breach, Security Breach, dan Data Leakage
Rabu, 04 Agustus 2021 - 21:56 WIB

Riset IBM menyebut jumlah data breach meningkat tertinggi dalam 17 tahun terakhir dan kerugiannya terhadap perusahaan lebih mahal. Foto: ist
JAKARTA - Data breach atau pelanggaran data belakangan jadi isu hangat di Indonesia, seiring banyaknya kasus data konsumen/nasabah tidak hanya bocor, tapi juga di duga diperjual belikan di internet.
Padahal, informasi rahasia atau pribadi ini nilainya sangat besar. Data pribadi yang dijual di situs seperti dark web, terutama nama, rekening, identitas, hingga kartu kredit, bisa dimanfaatkan untuk pencurian identitas atau penipuan.
BACA JUGA: Dijual Lagi 5 Agustus Besok, Harga Laptop RedmiBook 15 Tetap Diskon Rp1 Juta
Data breach adalah kasus serangan cyber yang paling populer sekali belakangan ini. Karena sering terjadi. Bahkan menimpa perusahaan-perusahaan besar dan ternama. Ini adalah kondisi dimana hacker mampu menyusup masuk ke dalam sistem dan mengekstraksi data-data penting di dalamnya.
Secara sederhana, data breach atau pelanggaran data adalah insiden keamanan ketika data pribadi pengguna diakses tanpa adanya izin/otorisasi.
Padahal, informasi rahasia atau pribadi ini nilainya sangat besar. Data pribadi yang dijual di situs seperti dark web, terutama nama, rekening, identitas, hingga kartu kredit, bisa dimanfaatkan untuk pencurian identitas atau penipuan.
BACA JUGA: Dijual Lagi 5 Agustus Besok, Harga Laptop RedmiBook 15 Tetap Diskon Rp1 Juta
Data breach adalah kasus serangan cyber yang paling populer sekali belakangan ini. Karena sering terjadi. Bahkan menimpa perusahaan-perusahaan besar dan ternama. Ini adalah kondisi dimana hacker mampu menyusup masuk ke dalam sistem dan mengekstraksi data-data penting di dalamnya.
Secara sederhana, data breach atau pelanggaran data adalah insiden keamanan ketika data pribadi pengguna diakses tanpa adanya izin/otorisasi.
Lihat Juga :