Pengguna Aplikasi Pencari Kerja Sampingan Meroket Selama Pandemi
Minggu, 25 Juli 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - Didirikan pada 2018, platform solusi manajemen tenaga kerja Sampingan mendapatkan traksi justru di saat pandemi.
Saat ini Sampingan memiliki lebih dari 1 juta mitra--disebut Kawan Sampingan, di 80 kota di Indonesia di 150 perusahaan. Selama masa pandemi, Sampingan mencatatkan kenaikan jumlah mitra (Kawan Sampingan) baik full-time maupun part-time sebesar lebih dari 3 kali lipat.
Ini kontras dengan data Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dimana ada 29,4 juta orang di Indonesia yang terdampak langsung dari adanya pandemi Covid-19. Jumlah tersebut termasuk mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan tanpa upah.
CEO dan Co-Founder Sampingan Wisnu Nugrahadi mengatakan, para pekerja termasuk kerah biru (blue collar) butuh lebih dari sekadar sistem pencocokan kerja (job match maker) yang baik. ”Terutama di saat pandemi seperti sekarang ini. Mereka butuh sistem yang membuat keseluruhan proses pekerjaan lebih mudah, seperti rekrutmen, pelatihan di tempat kerja, proses penggajian, hingga asuransi kesehatan,” ujarnya.
Solusi ini yang diberikan oleh Sampingan. Mereka melayani berbagai kebutuhan pekerjaan termasuk logistik dan pergudangan (logistics & warehousing), pemasaran lapangan (field marketing), riset (research), layanan pelanggan (customer experience), dan administrasi (back office).
Menurut Wisnu, saat ini Sampingan punya tiga layanan utama. Pertama Sampingan Systems, yakni software as service (SaaS) yang memudahkan pebisnis mencari atau mengelola tenaga kerja mereka.
Lalu, Sampingan Manpower yang merupakan layanan perekrutan dan staffing pekerja untuk memudahkan perusahaan memenuhi kebutuhan SDM. Terakhir, Sampingan Solutions, yakni solusi mengatur seluruh proses dari staffing pekerja.
Saat ini Sampingan memiliki lebih dari 1 juta mitra--disebut Kawan Sampingan, di 80 kota di Indonesia di 150 perusahaan. Selama masa pandemi, Sampingan mencatatkan kenaikan jumlah mitra (Kawan Sampingan) baik full-time maupun part-time sebesar lebih dari 3 kali lipat.
Ini kontras dengan data Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dimana ada 29,4 juta orang di Indonesia yang terdampak langsung dari adanya pandemi Covid-19. Jumlah tersebut termasuk mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan tanpa upah.
CEO dan Co-Founder Sampingan Wisnu Nugrahadi mengatakan, para pekerja termasuk kerah biru (blue collar) butuh lebih dari sekadar sistem pencocokan kerja (job match maker) yang baik. ”Terutama di saat pandemi seperti sekarang ini. Mereka butuh sistem yang membuat keseluruhan proses pekerjaan lebih mudah, seperti rekrutmen, pelatihan di tempat kerja, proses penggajian, hingga asuransi kesehatan,” ujarnya.
Solusi ini yang diberikan oleh Sampingan. Mereka melayani berbagai kebutuhan pekerjaan termasuk logistik dan pergudangan (logistics & warehousing), pemasaran lapangan (field marketing), riset (research), layanan pelanggan (customer experience), dan administrasi (back office).
Menurut Wisnu, saat ini Sampingan punya tiga layanan utama. Pertama Sampingan Systems, yakni software as service (SaaS) yang memudahkan pebisnis mencari atau mengelola tenaga kerja mereka.
Lalu, Sampingan Manpower yang merupakan layanan perekrutan dan staffing pekerja untuk memudahkan perusahaan memenuhi kebutuhan SDM. Terakhir, Sampingan Solutions, yakni solusi mengatur seluruh proses dari staffing pekerja.
tulis komentar anda