Mengapa Xiaomi Merilis Laptop Murah RedmiBook 15 di Indonesia?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Xiaomi Indonesia membuat kejutan. Tidak hanya merilis ponsel 5G paling terjangkau lewat Redmi Note 10 5G, tapi mereka juga meluncurkan produk laptop RedmiBook 15.
Tentu Mi Fans bertanya-tanya, mengapa Xiaomi membawa produk laptopnya ke Indonesia? Lalu, bisakah bersaing dengan pemain kawakan yang sudah ada dan sudah sangat paham pasar seperti Hewlett Packard (HP), Dell, Lenovo, Asus, hingga Acer?
Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengakui bahwa bisnis laptop Xiaomi masih sangat baru. ”Kami masih belajar, karena banyak merek hebat. Selain itu, pengguna laptop juga sangat berbeda dengan pengguna smartphone. Termasuk supply chain yang juga berbeda,” ujar Alvin.
Namun, meski baru, Alvin berpendapat bahwa unit bisnis laptop Xiaomi sudah memasuki fase matang. ”Sekarang kami sudah lebih siap untuk merilis laptop di Indonesia dengan garansi resmi. Tahun depan dan tahun-tahun berikutnya, konsumen akan terus mendapat laptop Xioami dengan spesifikasi premium,” bebernya.
Pasar Indonesia Besar, Toko Offline Xiaomi Terbesar
Laptop RedmiBook 15 yang mengusung layar besar 15,6 inci. Foto-foto: Sindonews/Danang Arradian
Ada dua alasan yang membuat Alvin sangat percaya diri membawa laptop RedmiBook 15 ke Indonesia.
Pertama, adalah Mi Fans atau loyalis Xiaomi yang sangat besar. Bahkan, terbesar ketiga di dunia setelah China dan India.
Para Mi Fans yang rata-rata masih sangat muda ini sudah terbiasa dengan produk dan ekosistem Xiaomi. Mulanya mereka membeli ponsel. Lalu, perlengkapan AIoT lain seperti True Wireless Stereo (TWS), speaker portabel, TV, charger, dan lainnya. Tidak ada alasan bagi mereka tidak membeli laptop RedmiBook 15 untuk tetap berada di ekosistem Xiaomi.
Alasan kedua adalah soal layanan purna jual dan toko offline. Saat ini, Xiaomi memiliki 150 service centre dan 300 Mi Shop dan Mi Store. ”Dengan infrastruktur yang terus membaik ini kami akan membawa lebih banyak lagi produk high end di smartphone, juga produk AIoT seperti laptop dan TV,” beber Alvin.
Xiaomi memberikan masa garansi hingga dua tahun kepada RedmiBook 15 di 40 titik service center di seluruh Indonesia.
Tentu Mi Fans bertanya-tanya, mengapa Xiaomi membawa produk laptopnya ke Indonesia? Lalu, bisakah bersaing dengan pemain kawakan yang sudah ada dan sudah sangat paham pasar seperti Hewlett Packard (HP), Dell, Lenovo, Asus, hingga Acer?
Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengakui bahwa bisnis laptop Xiaomi masih sangat baru. ”Kami masih belajar, karena banyak merek hebat. Selain itu, pengguna laptop juga sangat berbeda dengan pengguna smartphone. Termasuk supply chain yang juga berbeda,” ujar Alvin.
Namun, meski baru, Alvin berpendapat bahwa unit bisnis laptop Xiaomi sudah memasuki fase matang. ”Sekarang kami sudah lebih siap untuk merilis laptop di Indonesia dengan garansi resmi. Tahun depan dan tahun-tahun berikutnya, konsumen akan terus mendapat laptop Xioami dengan spesifikasi premium,” bebernya.
Pasar Indonesia Besar, Toko Offline Xiaomi Terbesar
Laptop RedmiBook 15 yang mengusung layar besar 15,6 inci. Foto-foto: Sindonews/Danang Arradian
Ada dua alasan yang membuat Alvin sangat percaya diri membawa laptop RedmiBook 15 ke Indonesia.
Pertama, adalah Mi Fans atau loyalis Xiaomi yang sangat besar. Bahkan, terbesar ketiga di dunia setelah China dan India.
Para Mi Fans yang rata-rata masih sangat muda ini sudah terbiasa dengan produk dan ekosistem Xiaomi. Mulanya mereka membeli ponsel. Lalu, perlengkapan AIoT lain seperti True Wireless Stereo (TWS), speaker portabel, TV, charger, dan lainnya. Tidak ada alasan bagi mereka tidak membeli laptop RedmiBook 15 untuk tetap berada di ekosistem Xiaomi.
Alasan kedua adalah soal layanan purna jual dan toko offline. Saat ini, Xiaomi memiliki 150 service centre dan 300 Mi Shop dan Mi Store. ”Dengan infrastruktur yang terus membaik ini kami akan membawa lebih banyak lagi produk high end di smartphone, juga produk AIoT seperti laptop dan TV,” beber Alvin.
Xiaomi memberikan masa garansi hingga dua tahun kepada RedmiBook 15 di 40 titik service center di seluruh Indonesia.