Wajah Baru Net1, Siap Penuhi Kebutuhan Internet hingga Daerah Pelosok
Sabtu, 03 Juli 2021 - 10:43 WIB
Sementara itu, terkait perubahan entitas perusahaan dari STI kepada PT Net Satu Indonesia, Larry menegaskan, perubahan entitas tersebut sudah menjadi rencana sejak lima tahun lalu, ketika Net1 Internasional Holdings masuk sebagai investor. Proses perubahan nama tersebut membutuhkan waktu dan persetujuan dari berbagai stakeholder.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Net1 sudah menjadi merk layanan utama perusahaan sejak meluncurkan layanan 4G LTE pada seluruh jangkauan jaringan perusahaan pada 2017. Karena itu, perubahan entitas korporat merupakan bagian dari penyelarasan branding korporat dan citra korporat Net1 International.
“Net1 International merupakan operator besar di negara-negara Skandinavia, seperti di Norwegia, Swedia dan Denmark, yang sangat berpengalaman dan kompeten dalam menyediakan layanan internet broadband pada frekuensi rendah 450 MHz. Selain di Indonesia, Net1 International juga telah memperluas operasinya di negara berkembang lainnya, seperti Filipina dan Brasilia,” katanya.
Seperti diketahui, wilayah perkotaan di Pulau Jawa menyumbang lebih dari 55 persen pertumbuhan internet di Indonesia. Sementara itu, sebanyak 12.548 desa belum memiliki akses layanan internet. Dari jumlah itu, 9.113 desa di antaranya berada di daerah 3T.
Net1 melayani lebih dari 85.000 pelanggan yang tersebar di seluruh nusantara, di antaranya di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Perusahaan juga memberikan akses internet gratis di 120 sekolah dan 200 rumah sakit. Selain itu, 150 Puskesmas diperkirakan juga akan mendapatkan akses internet gratis sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibility Net1.
Saat ini, Net1 sedang menghadapi persoalan kewajiban membayar BHP. Kementerian Informasi dan Telekomunikasi (Kominfo) telah melayangkan surat teguran kepada Net1. Sementara itu, layanan internet Net1 sedang mengalami gangguan teknis sejak 21 juni 2021.
Advisor Net1 Rudy Martinez mengatakan, perusahaan tetap berkomitmen melayani kebutuhan internet bagi masyarakat di perdesaan dan pelosok nusantara. Komitmen tersebut akan dilakukan sejalan dengan arahan dan komunikasi yang konstruktif dengan regulator.
“Kami sedang berkomunikasi secara intens dengan Kominfo dan berterima kasih atas arahan yang diberikan dalam rangka menyelesaikan kewajiban BHP. Komitmen kami untuk berkontribusi pada kepentingan nasional dengan melayani kebutuhan internet masyarakat di pelosok nusantara tidak surut dan berharap dalam waktu dekat layanan internet segera pulih kembali,” tutup dia.
Lihat Juga: Revolusi Industri 4.0: Ericsson Tantang Inovator Bersaing di Hackathon Smart Manufacturing
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Net1 sudah menjadi merk layanan utama perusahaan sejak meluncurkan layanan 4G LTE pada seluruh jangkauan jaringan perusahaan pada 2017. Karena itu, perubahan entitas korporat merupakan bagian dari penyelarasan branding korporat dan citra korporat Net1 International.
“Net1 International merupakan operator besar di negara-negara Skandinavia, seperti di Norwegia, Swedia dan Denmark, yang sangat berpengalaman dan kompeten dalam menyediakan layanan internet broadband pada frekuensi rendah 450 MHz. Selain di Indonesia, Net1 International juga telah memperluas operasinya di negara berkembang lainnya, seperti Filipina dan Brasilia,” katanya.
Seperti diketahui, wilayah perkotaan di Pulau Jawa menyumbang lebih dari 55 persen pertumbuhan internet di Indonesia. Sementara itu, sebanyak 12.548 desa belum memiliki akses layanan internet. Dari jumlah itu, 9.113 desa di antaranya berada di daerah 3T.
Net1 melayani lebih dari 85.000 pelanggan yang tersebar di seluruh nusantara, di antaranya di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Perusahaan juga memberikan akses internet gratis di 120 sekolah dan 200 rumah sakit. Selain itu, 150 Puskesmas diperkirakan juga akan mendapatkan akses internet gratis sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibility Net1.
Saat ini, Net1 sedang menghadapi persoalan kewajiban membayar BHP. Kementerian Informasi dan Telekomunikasi (Kominfo) telah melayangkan surat teguran kepada Net1. Sementara itu, layanan internet Net1 sedang mengalami gangguan teknis sejak 21 juni 2021.
Advisor Net1 Rudy Martinez mengatakan, perusahaan tetap berkomitmen melayani kebutuhan internet bagi masyarakat di perdesaan dan pelosok nusantara. Komitmen tersebut akan dilakukan sejalan dengan arahan dan komunikasi yang konstruktif dengan regulator.
“Kami sedang berkomunikasi secara intens dengan Kominfo dan berterima kasih atas arahan yang diberikan dalam rangka menyelesaikan kewajiban BHP. Komitmen kami untuk berkontribusi pada kepentingan nasional dengan melayani kebutuhan internet masyarakat di pelosok nusantara tidak surut dan berharap dalam waktu dekat layanan internet segera pulih kembali,” tutup dia.
Lihat Juga: Revolusi Industri 4.0: Ericsson Tantang Inovator Bersaing di Hackathon Smart Manufacturing
(wbs)
tulis komentar anda