4 Teknologi Serba Pertama Milik Xiaomi Mi 11 Ultra di Kelas Ponsel Flagship
Rabu, 30 Juni 2021 - 21:30 WIB
Seperti kaca, ceramic mudah menghantar RF transmission atau gelombang radio. Artinya, sinyal LTE, 5G, Wi-Fi, dan Bluetooth lebih baik.
Ceramic juga lebih dingin dan mudah melepas panas karena memiliki insulasi yang baik. Ini penting sebab kombinasi Snapdragon 888 dan RAM 12 GB + ROM 256 GB sangat kencang dan panas. Secara tampilan, ceramic juga bisa lebih glossy dan sangat premium seperti logam.
2. Baterai Silicon Anode
Baterai Silicon Anode diklaim memberikan lompatan besar dalam kinerja baterai smartphone.
Mi 11 Ultra adalah langkah pertama Xiaomi mengimpementasikan teknologi baterai Silicon Oxygen Anode. Teknologi baterai baru ini diturunkan penerapannya pada kendaraan listrik, di mana bahan silikon skala nano ditambahkan ke anoda untuk mendorong kepadatan energi.
Dalam sistem baterai biasa, muatan bergerak dari katoda ke anoda selama pengisian dan pengosongan. Nah, teknologi baterai Silicon Anode meningkatkan kimia baterai Lithium-Ion menggunakan bahan anoda inovatif seperti Silikon yang menggantikan Grafit sebagai anoda. Anoda berbasis silikon menawarkan lebih banyak kepadatan energi daripada grafit.
Ini memungkinkan baterai Silicon Anode lebih tahan lama, juga lebih cepat dalam melakukan pengisian energi. Firma riset Stregy Analytics bahkan sudah memprediksi bahwa baterai Silicon Anode akan jadi tren dari baterai smartphone di masa mendatang.
3. 3 Phase Cooling System
Ceramic juga lebih dingin dan mudah melepas panas karena memiliki insulasi yang baik. Ini penting sebab kombinasi Snapdragon 888 dan RAM 12 GB + ROM 256 GB sangat kencang dan panas. Secara tampilan, ceramic juga bisa lebih glossy dan sangat premium seperti logam.
2. Baterai Silicon Anode
Baterai Silicon Anode diklaim memberikan lompatan besar dalam kinerja baterai smartphone.
Mi 11 Ultra adalah langkah pertama Xiaomi mengimpementasikan teknologi baterai Silicon Oxygen Anode. Teknologi baterai baru ini diturunkan penerapannya pada kendaraan listrik, di mana bahan silikon skala nano ditambahkan ke anoda untuk mendorong kepadatan energi.
Dalam sistem baterai biasa, muatan bergerak dari katoda ke anoda selama pengisian dan pengosongan. Nah, teknologi baterai Silicon Anode meningkatkan kimia baterai Lithium-Ion menggunakan bahan anoda inovatif seperti Silikon yang menggantikan Grafit sebagai anoda. Anoda berbasis silikon menawarkan lebih banyak kepadatan energi daripada grafit.
Ini memungkinkan baterai Silicon Anode lebih tahan lama, juga lebih cepat dalam melakukan pengisian energi. Firma riset Stregy Analytics bahkan sudah memprediksi bahwa baterai Silicon Anode akan jadi tren dari baterai smartphone di masa mendatang.
3. 3 Phase Cooling System
tulis komentar anda