Ini 30 Start-up versi Populix yang Punya Karakter Inovatif dan Disruptif
Jum'at, 18 Juni 2021 - 20:22 WIB
JAKARTA - Kemunculan perusahaan start-up di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang pesat berkat pemanfaatan teknologi yang semakin meningkat di tengah masyarakat. Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum melandai, ternyata tidak menyurutkan pertumbuhan startup di Tanah Air.
Sejumlah start-up justru jeli dalam memanfaatkan perubahan tren yang terjadi semasa pandemi . Saat ini, ada lebih dari 2.000 start-up yang tengah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Angka tersebut menempatkan Indonesia di urutan kelima negara dengan startup terbanyak di dunia.
Populix, platform market research yang menjadi rujukan pelaku usaha dalam mencari tahu kebutuhan pasar dengan jutaan responden di seluruh Indonesia melakukan survei terhadap perkembangan start-up di Indonesia.
“Setiap start-up harus memiliki karakter inovatif dan disruptif. Sebab, hadirnya start-up merupakan jawaban atas kebuntuan perusahaan konvensional yang sangat minim dalam memanfaatkan teknologi,” kata Jonathan Benhi, CTO Populix dalam keterangan resminya, belum lama ini.
Dari survei yang dilakukan secara independen, sambung Jonathan , terdapat 30 start-up lokal diurutkan berdasarkan perolehan total skornya. Survei tersebut dilakukan pada quartal pertama 2021, dimana Gojek dan Tokopedia belum merger.
Dalam melakukan risetnya, Populix melibatkan panel online mereka untuk mengetahui popularitas masing-masing startup teknologi di Indonesia. Selain itu, beberapa parameter lainnya juga dipertimbangkan dalam penilaian, seperti total funding startup, keberadaan di market dalam hitungan tahun, jumlah pengikut di media sosial serta dampak sosial yang diberikan.
Merujuk dari data yang terkumpul, Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak menjadi 4 start-up lokal paling populer dalam Top 30 Start-up Teknologi di Indonesia. Keempat start-up tersebut juga dikenal luas sebagai start-up yang telah menembus valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS alias menyandang gelar sebagai Unicorn Indonesia.
“Kunci dari growth bisnis sebuah start-up adalah pelayanan yang baik. Selain itu, sebuah start-up harus memberikan perlindungan terhadap konsumen dalam setiap transaksi,” ungkap Jonathan.
Lihat Juga: Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
Sejumlah start-up justru jeli dalam memanfaatkan perubahan tren yang terjadi semasa pandemi . Saat ini, ada lebih dari 2.000 start-up yang tengah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Angka tersebut menempatkan Indonesia di urutan kelima negara dengan startup terbanyak di dunia.
Populix, platform market research yang menjadi rujukan pelaku usaha dalam mencari tahu kebutuhan pasar dengan jutaan responden di seluruh Indonesia melakukan survei terhadap perkembangan start-up di Indonesia.
“Setiap start-up harus memiliki karakter inovatif dan disruptif. Sebab, hadirnya start-up merupakan jawaban atas kebuntuan perusahaan konvensional yang sangat minim dalam memanfaatkan teknologi,” kata Jonathan Benhi, CTO Populix dalam keterangan resminya, belum lama ini.
Dari survei yang dilakukan secara independen, sambung Jonathan , terdapat 30 start-up lokal diurutkan berdasarkan perolehan total skornya. Survei tersebut dilakukan pada quartal pertama 2021, dimana Gojek dan Tokopedia belum merger.
Dalam melakukan risetnya, Populix melibatkan panel online mereka untuk mengetahui popularitas masing-masing startup teknologi di Indonesia. Selain itu, beberapa parameter lainnya juga dipertimbangkan dalam penilaian, seperti total funding startup, keberadaan di market dalam hitungan tahun, jumlah pengikut di media sosial serta dampak sosial yang diberikan.
Merujuk dari data yang terkumpul, Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak menjadi 4 start-up lokal paling populer dalam Top 30 Start-up Teknologi di Indonesia. Keempat start-up tersebut juga dikenal luas sebagai start-up yang telah menembus valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS alias menyandang gelar sebagai Unicorn Indonesia.
“Kunci dari growth bisnis sebuah start-up adalah pelayanan yang baik. Selain itu, sebuah start-up harus memberikan perlindungan terhadap konsumen dalam setiap transaksi,” ungkap Jonathan.
Lihat Juga: Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
(wsb)
tulis komentar anda