Tinder Hadirkan Passion Baru Cinta Lingkungan di Layanannya
Jum'at, 23 April 2021 - 13:00 WIB
JAKARTA - Tinder menyadari bahwa cara Gen Z menciptakan hubungan lebih dari sekadar persamaan hobi atau tontonan yang sama. Misalnya piknik atau mendaki, bahkan sampai kegandrungan masa kini, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan tanaman.
Gen Z mencari sesuatu yang baru dari seorang match, salah satunya kecintaan pada alam. Faktanya, pandangan seseorang tentang lingkungan menjadi pertimbangan untuk dievaluasi menjadi potensi match.
Berdasarkan tren, environmentalism merupakan passion tertinggi bagi pengguna Tinder di wilayah Asia Pasifik. Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Earth Day yang jatuh pada 22 April kemarin, Tinder memperkenalkan Passion Plant-Based atau Berbasis Tumbuhan di dalam aplikasinya.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada para pengguna Tinder agar bisa menciptakan percikan awal berdasarkan persamaan kecintaan terhadap gaya hidup yang ramah lingkungan .
Pengguna Tinder Gen Z di Indonesia juga mulai condong pada gaya hidup plant-based dan kepedulian terhadap lingkungan, terlihat dari meningkatnya penggunaan emoji dan di bio Tinder selama 2020.
“Kami melihat peningkatan minat terhadap hal-hal yang ramah lingkungan di bio para pengguna Tinder, termasuk ketertarikan mereka untuk bertemu dengan match yang memiliki gaya hidup plant-based,” ungkap Udi Milo, Vice President of Product and Growth Tinder, dalam keterangan resminya, Jumat (23/4/2021).
“Sekarang, para pengguna Tinder dapat berbagi minat mereka akan gaya hidup yang berkelanjutan, dari satu kencan plant-based ke kencan plant-based berikutnya," tambah Udi.
Tinder pertama kali memperkenalkan fitur Passion pada musim panas tahun 2020, untuk memberikan cara baru kepada para pengguna agar bisa mengekspresikan minat dan hal-hal tentang diri mereka.
Para pengguna Tinder dapat menambahkan hingga lima Passion ke profil mereka, sehingga mereka bisa mendapatkan match yang memiliki kesamaan Passion.
Gen Z mencari sesuatu yang baru dari seorang match, salah satunya kecintaan pada alam. Faktanya, pandangan seseorang tentang lingkungan menjadi pertimbangan untuk dievaluasi menjadi potensi match.
Berdasarkan tren, environmentalism merupakan passion tertinggi bagi pengguna Tinder di wilayah Asia Pasifik. Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Earth Day yang jatuh pada 22 April kemarin, Tinder memperkenalkan Passion Plant-Based atau Berbasis Tumbuhan di dalam aplikasinya.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada para pengguna Tinder agar bisa menciptakan percikan awal berdasarkan persamaan kecintaan terhadap gaya hidup yang ramah lingkungan .
Pengguna Tinder Gen Z di Indonesia juga mulai condong pada gaya hidup plant-based dan kepedulian terhadap lingkungan, terlihat dari meningkatnya penggunaan emoji dan di bio Tinder selama 2020.
“Kami melihat peningkatan minat terhadap hal-hal yang ramah lingkungan di bio para pengguna Tinder, termasuk ketertarikan mereka untuk bertemu dengan match yang memiliki gaya hidup plant-based,” ungkap Udi Milo, Vice President of Product and Growth Tinder, dalam keterangan resminya, Jumat (23/4/2021).
“Sekarang, para pengguna Tinder dapat berbagi minat mereka akan gaya hidup yang berkelanjutan, dari satu kencan plant-based ke kencan plant-based berikutnya," tambah Udi.
Tinder pertama kali memperkenalkan fitur Passion pada musim panas tahun 2020, untuk memberikan cara baru kepada para pengguna agar bisa mengekspresikan minat dan hal-hal tentang diri mereka.
Para pengguna Tinder dapat menambahkan hingga lima Passion ke profil mereka, sehingga mereka bisa mendapatkan match yang memiliki kesamaan Passion.
(wsb)
tulis komentar anda