Atasi Pemanasan Global, Begini Cara Ilmuwan Ingin Redupkan Matahari

Selasa, 20 April 2021 - 10:39 WIB
Atasi Pemanasan Global,...
Foto/dok
CAPE TOWN - Pemanasan global yang terjadi akibat efek rumah kaca membuat suhu Bumi meningkat. Jika dibiarkan, dampak yang akan terjadi sangat dahsyat karena akan membuat tenggelam kota-kota di sepanjang garis pantai.

Selain berupaya megurangi gas rumah kaca dengan mengalihkan sumber energi fosil ke ramah lingkungan, ada rencana gila yang akan dilakukan ilmuwan. Mereka berencana meredupkan sinar matahari dengan cara tak biasa.

BACA: Kurangi Perubahan Iklim, Ilmuwan Siap Redupkan Sinar Matahari

Rencana tersebut sedang diperhitungkan oleh tim peneliti dari Universitas Cape Town. Baru-baru ini mereka menerbitkan proposal untuk meredupkan matahari secara permanen di atas ibu kota Afrika Selatan.

Seperti dilansir dari LAD, Dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters, para peneliti menyarankan untuk memompa gas sulfur dioksida dalam jumlah tinggi ke atmosfer atas Bumi di atas Cape Town.

Nantinya gas sulfur dioksida yang disuntikan itu akan membentuk awan reflektif. Secara efektif, awan buatan itu akan menyaring sebagian sinar matahari yang turun ke permukaan Bumi.

Dalam beberapa tahun terakhir, penduduk Cape Town telah mengalami beberapa musim kemarau yang ekstrim, dan ancaman kekeringan yang dahsyat. Ini seluruh penduduk mengalami kekeringan air yang cukup parah.

BACA JUGA: Ferrari Siap Hadirkan Mobil Listrik dengan Mesin Buas

Para ilmuwan dan otoritas pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa cara untuk mengurangi efek perubahan iklim tersebut. Karena dengan meredupkan matahari, sebenarnya tidak akan memulihkan kerusakan yang sudah terjadi.

Faktanya, kondisi itu juga bisa memperburuk keadaan dengan cara yang mungkin belum diketahui. Untuk membuat keputusan meredupkan sinar matahari, diperlukan keputusan banyak negara.

Perlu diperhitungkan resiko yang terjadi karena penyelamatan Bumi dengan cara tersebut dapat memicu planet ini dari kondisi yang lebih kacau. Tentunya, ide tersebut masih sebatas di atas kertas dan belum akan diwujudkan dalam waktu dekat.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!