Jangan Klik! Tautan Baru WhatsApp Warna Pink Bisa Membuat Akun Anda Dibajak
Senin, 19 April 2021 - 17:07 WIB
JAKARTA - Lagi-lagi penjahat siber beraksi di aplikasi WhatsApp . Pengguna diharapkan jangan terkecoh, karena tautan yang mengklaim WhatsApp punya tema baru berwarna pink merupakan penipuan.
Melansir dari Mint, Senin (19/4/2021), layaknya informasi lainnya, tautan palsu ini tersebar luas melalui berbagai obrolan grup. Tidak hanya mengiming-imingi tema baru, tautan juga menjanjikan fitur-fitur baru di WhatsApp.
Tautan yang dibagikan tersebut mengklaim resmi berasal dari WhatsApp. Tentu jangan sampai terkecoh dan sembarang mengklik tautan yang tersebar di media sosial atau aplikasi perpesanan serupa.
Jika diklik, tautan tersebut bisa meretas dan membuat pengguna kehilangan akun WhatsApp mereka. Berdasarkan laporan, sejumlah pengguna WhatsApp telah membagikannya tersebut tanpa tahu bahwa tautan ini berbahaya.
Menurut Direktur Perusahaan Keamanan Siber, Voyager Infosec Jiten Jain, pengguna sangat tidak disarankan menginstal APK atau aplikasi mobile apa pun selain dari sumber toko aplikasi resmi seperti Google atau Apple.
"Aplikasi jahat semacam ini bisa digunakan untuk mengambil alih smartphone dan mencuri data pribadi seperti foto, SMS, daftar kontak, dan lain-lain," kata Jain.
Melansir dari Mint, Senin (19/4/2021), layaknya informasi lainnya, tautan palsu ini tersebar luas melalui berbagai obrolan grup. Tidak hanya mengiming-imingi tema baru, tautan juga menjanjikan fitur-fitur baru di WhatsApp.
Tautan yang dibagikan tersebut mengklaim resmi berasal dari WhatsApp. Tentu jangan sampai terkecoh dan sembarang mengklik tautan yang tersebar di media sosial atau aplikasi perpesanan serupa.
Jika diklik, tautan tersebut bisa meretas dan membuat pengguna kehilangan akun WhatsApp mereka. Berdasarkan laporan, sejumlah pengguna WhatsApp telah membagikannya tersebut tanpa tahu bahwa tautan ini berbahaya.
Menurut Direktur Perusahaan Keamanan Siber, Voyager Infosec Jiten Jain, pengguna sangat tidak disarankan menginstal APK atau aplikasi mobile apa pun selain dari sumber toko aplikasi resmi seperti Google atau Apple.
"Aplikasi jahat semacam ini bisa digunakan untuk mengambil alih smartphone dan mencuri data pribadi seperti foto, SMS, daftar kontak, dan lain-lain," kata Jain.
(ysw)
tulis komentar anda