Cegah Pasokan Chip Huawei Bakal Jadi Bumerang Bagi Donald Trump
Selasa, 19 Mei 2020 - 01:00 WIB
Dengan memblokir TSMC dari pengiriman chip ke Huawei, maka Presiden Trump pada dasarnya mencegah pelanggan terbesar kedua perusahaan melakukan bisnis dengannya. Tahun lalu, Huawei menyumbang USD5,2 miliar dari pendapatan TSMC. TSMC mengatakan, tanpa bisnis Huawei, mungkin mereka tidak akan mampu membangun pabrik di AS.
Reuters hari ini melaporkan, Kementerian Perdagangan China tidak senang dengan langkah terbaru AS melawan Huawei. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian menuntut AS menghentikan apa yang disebutnya sebagai "tindakan buruk". Mereka juga mengatakan, China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan China.
Kementerian selanjutnya mengatakan, "AS telah menggunakan kekuatan nasional dan menggunakan apa yang disebut kekhawatiran keamanan nasional sebagai alasan, dan menyalahgunakan kontrol ekspor untuk terus menekan beberapa perusahaan tertentu di negara lain."
Aturan baru mulai berlaku pada hari Jumat, meskipun AS mengizinkan chip yang sudah dalam produksi untuk dikirim ke Huawei paling lambat 120 hari aturan berlaku.
China disebutkan akan menyiapkan aksi balas dendam terhadap sejumlah perusahaan AS. Termasuk di dalamnya raksasa AS, Apple, Cisco, dan Qualcomm.
Sebanyak 14,8% dari pendapatan kuartal kedua fiskal Apple berasal dari penjualan di China. Sedangkan Qualcomm melakukan bisnis yang cepat dengan memasok chipset dan chip modem kepada produsen telepon seperti Xiaomi, vivo, dan Oppo.
Beberapa produsen China diyakini tengah mengembangkan chip mereka sendiri untuk menghindari tekanan Administrasi Trump. Huawei telah mengalihkan produksi chipset mid-range-nya ke SMIC, pengecoran terbesar China.
SMIC menggunakan semua IP China untuk menghasilkan sirkuit terintegrasi. Ini berarti AS mungkin tidak dapat mengendalikan ekspor chipset. Sebagai contoh, beberapa hari lalu Phone Arena menginformasikan SMIC sedang memproduksi SoC mid-range Kirin 710A baru menggunakan simpul proses 14nm untuk Huawei.
Reuters hari ini melaporkan, Kementerian Perdagangan China tidak senang dengan langkah terbaru AS melawan Huawei. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian menuntut AS menghentikan apa yang disebutnya sebagai "tindakan buruk". Mereka juga mengatakan, China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan China.
Kementerian selanjutnya mengatakan, "AS telah menggunakan kekuatan nasional dan menggunakan apa yang disebut kekhawatiran keamanan nasional sebagai alasan, dan menyalahgunakan kontrol ekspor untuk terus menekan beberapa perusahaan tertentu di negara lain."
Aturan baru mulai berlaku pada hari Jumat, meskipun AS mengizinkan chip yang sudah dalam produksi untuk dikirim ke Huawei paling lambat 120 hari aturan berlaku.
China disebutkan akan menyiapkan aksi balas dendam terhadap sejumlah perusahaan AS. Termasuk di dalamnya raksasa AS, Apple, Cisco, dan Qualcomm.
Sebanyak 14,8% dari pendapatan kuartal kedua fiskal Apple berasal dari penjualan di China. Sedangkan Qualcomm melakukan bisnis yang cepat dengan memasok chipset dan chip modem kepada produsen telepon seperti Xiaomi, vivo, dan Oppo.
Beberapa produsen China diyakini tengah mengembangkan chip mereka sendiri untuk menghindari tekanan Administrasi Trump. Huawei telah mengalihkan produksi chipset mid-range-nya ke SMIC, pengecoran terbesar China.
SMIC menggunakan semua IP China untuk menghasilkan sirkuit terintegrasi. Ini berarti AS mungkin tidak dapat mengendalikan ekspor chipset. Sebagai contoh, beberapa hari lalu Phone Arena menginformasikan SMIC sedang memproduksi SoC mid-range Kirin 710A baru menggunakan simpul proses 14nm untuk Huawei.
(iqb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda