Lima Hal yang Dijanjikan dari Tayangan ONE Championship Edition

Jum'at, 12 Februari 2021 - 09:31 WIB
Dunia bisnis tidak diragukan lagi kekejamannya. Siapa pun yang pernah bekerja di sebuah perusahaan pasti bisa membuktikan fakta atas kekejaman tersebut. Orang-orang selalu bersaing satu sama lain, berjuang untuk mencapai puncak, bahkan mengorbankan rekan kerja mereka.

Kandidat “The Apprentice” memiliki dasar keberanian dan juga sifat yang blak-blakan, dengan kepribadian yang sangat kuat dan dominan.

Memberikan saran terkadang bisa dianggap sebagai kelemahan. Dengan campuran temperamen yang begitu beragam, konflik dijamin akan muncul.

Namun, agar berhasil dan bisa bekerja sama, Anda harus memiliki kemampuan untuk meredakan ketegangan. Anda perlu mempelajari cara menyelesaikan konflik secara profesional dan efektif, terkadang dalam situasi tekanan tinggi, dan sebelum Anda dapat melanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika tidak, semuanya akan berantakan.

Ada 16 peserta yang mengikuti program ini dengan latar belakang yang berbeda-beda. Yang pasti semuanya bersaing untuk mendapatkan tawaran pekerjaan sebesar USD250.000 sebagai anak didik Chairman dan CEO ONE, Chatri Sityodtong di Singapura.

3. Hal kecil tapi penting

The Apprentice menempatkan kandidat dalam situasi yang sangat sulit, dihadapkan pada masalah yang tampaknya mustahil. Dibutuhkan kecerdasan, kemauan, dan kecerdasan bisnis yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, apalagi memenangkan tantangan.

Namun, ketika tantangan tertentu berjalan secara datar, Anda akan sering menemukan kandidat di acara itu terganggu oleh tugas-tugas sepele. Misalnya, siapa yang bisa menulis di papan tulis, atau siapa yang memindahkan kursi di rapat. Hal-hal yang tampaknya tidak terlalu penting dalam skema besar.

4. Bertanggung Jawab atas Kegagalan Anda Sendiri

Tanggung jawab merupakan kata yang sangat besar, dan ini adalah kata yang banyak orang hindari. The Apprentice telah melihat banyak sekali kandidatnya sepanjang sejarah pertunjukan mencoba untuk keluar dari situasi sulit dengan menyalahkan rekan kerja atau faktor eksternal atas kesalahan mereka.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More