Facebook: 75 Persen Orang Indonesia Bersedia di Vaksin
Kamis, 11 Februari 2021 - 12:55 WIB
JAKARTA - Facebook membagikan data dari survei global yang dilakukan oleh University of Maryland tentang Tingkat Penerimaan Vaksin (Vaccine Acceptance Rates) terkait Covid-19. Hasilnya, sebagaian besar responden global siap di vaksin.
"Sebagai bagian dari program Data for Good kami, Facebook bekerjasama dengan mitra akademis untuk mengambil sampel dari orang-orang di Facebook untuk berpartisipasi dalam survei di luar platform," kata pihak Facebook dalam keterangan pers, Kamis (11/2).
Hasil survei itu menunjukan 74,59 persen orang di Indonesia memberikan respon bersedia untuk menerima vaksin Covid-19.
Kesediaan orang untuk menerima vaksin COVID-19 sangat bervariasi di seluruh dunia. Misalnya,tingkat rata-rata kesediaan menerima vaksin di Vietnam adalah 86%, dibandingkan dengan 60% di Filipina.
Dengan lebih dari 39 juta respons hingga saat ini di 200 negara dan wilayah sejak April 2020 Facebook menyebut ini menjadi salah satu survei terbesar untuk membantu peneliti kesehatan memantau dan memperkirakan penyebaran COVID-19 dengan lebih baik.
"Survei dilakukan oleh mitra akademis kami dan Facebook tidak menerima respon dari survei tersebut," ungkap Facebook.
Baca Juga
"Sebagai bagian dari program Data for Good kami, Facebook bekerjasama dengan mitra akademis untuk mengambil sampel dari orang-orang di Facebook untuk berpartisipasi dalam survei di luar platform," kata pihak Facebook dalam keterangan pers, Kamis (11/2).
Hasil survei itu menunjukan 74,59 persen orang di Indonesia memberikan respon bersedia untuk menerima vaksin Covid-19.
Kesediaan orang untuk menerima vaksin COVID-19 sangat bervariasi di seluruh dunia. Misalnya,tingkat rata-rata kesediaan menerima vaksin di Vietnam adalah 86%, dibandingkan dengan 60% di Filipina.
Baca Juga
Dengan lebih dari 39 juta respons hingga saat ini di 200 negara dan wilayah sejak April 2020 Facebook menyebut ini menjadi salah satu survei terbesar untuk membantu peneliti kesehatan memantau dan memperkirakan penyebaran COVID-19 dengan lebih baik.
"Survei dilakukan oleh mitra akademis kami dan Facebook tidak menerima respon dari survei tersebut," ungkap Facebook.
(dan)
tulis komentar anda