Polisi Gulung Jaringan Hacker Paling Berbahaya di Dunia

Kamis, 28 Januari 2021 - 02:25 WIB
Polisi berhasil membongkar jaringan hacker paling berbahaya di dunia. Pelaku berhasil menyedot miliaran USD dari para korbannya. Foto/Ist
JAKARTA - Komplotan peretas paling berbahaya di dunia berhasil digulung badan penegak hukum internasional. Mereka sukses membongkar skema peretasan kriminal yang digunakan untuk mencuri miliaran dolar AS dari bisnis dan warga negara dunia lainnya.

Pihak berwenang mengutarakan, polisi di enam negara Eropa, Kanada dan Amerika Serikat, menyelesaikan operasi bersama untuk mengambil kendali server internet yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan jaringan malware yang dikenal sebagai "Emotet". Baca juga: Jaga Ponsel Anda Bersih dari Malware, Begini Caranya...

"Emotet saat ini dipandang sebagai malware paling berbahaya secara global," kata Badan Polisi Federal BKA Jerman dalam sebuah pernyataan. “Penghancuran infrastruktur Emotet merupakan pukulan yang signifikan terhadap kejahatan Internet terorganisir internasional,” katanya.



Emotet digunakan oleh penjahat dunia maya untuk mendapatkan akses ke komputer korban terlebih dahulu sebelum mengunduh perangkat lunak berbahaya tambahan. Misalnya trojan yang dirancang untuk mencuri kata sandi bank atau ransomware yang dapat mengunci komputer hingga uang tebusan dibayarkan.

Pakar keamanan, mengatakan, operator Emotet sering kali menjual akses ke komputer korban kepada peretas lain, menggunakan model bisnis "malware-as-a-service". Ini menjadikan mereka salah satu grup kejahatan dunia maya yang paling produktif dan merusak di dunia.

Polisi Jerman mengatakan infeksi Emotet telah menyebabkan setidaknya kerugian 14,5 juta Euro (USD17,56 juta). "Secara global, kerusakan terkait Emotet menelan biaya sekitar USD2,5 miliar," kata pihak berwenang Ukraina.

Jaksa Agung Ukraina, mengatakan, polisi telah melakukan penggerebekan di kota timur Kharkiv untuk menyita komputer yang digunakan oleh para peretas. Pihak berwenang merilis foto yang menunjukkan tumpukan kartu bank, uang tunai, dan ruangan yang dihiasi dengan peralatan komputer yang kusut. Uniknya, polisi tidak mengatakan apakah ada penangkapan atau tidak.
(iqb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More