Pusat Grosir Senen Jaya, Surganya Para penggemar Jam
Jum'at, 08 Januari 2021 - 16:45 WIB
“Saya sudah cek semua harga grosiran di beberapa pusat grosir di Jakarta, di sini paling murah. Belanjanya sebulan sekali karena pertama lokasinya jauh, kedua kulakannya sekali beli banyak. Jadi belinya harus partao besar karena dijual lagi,” terangnya.
Zuraidah mengaku sekali membeli kacamata bisa 150-200 pcs, pakaian 1-2 kwintal, jam tangan 100 pcs dan 100 pasang sepatu. Setelah belanjaan komplit, ia menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirimkan barang belanjaan dari Jakarta ke Palopo. “Sudah ada langganan pengiriman. Selesai belanja kita minta dibungkus rapi lalu dikirim ke Sulawesi. Jadi pulang pergi tidak bawa barang banyak,” jelasnya.
Ia mengaku mendapat keuntungan lumayan dari setiap produk yang dijual. Misal, kacamata karakter anak-anak yang ia beli di Senen seharga Rp4.800/pcs, di Palopo harganya bisa 10 kali lipat lebih mahal, antara Rp30 – 45 ribu per pcs. “Keuntungannya lumayan,” lugas Zuraida.
Tergantung Kualitas
Sementara itu, Blok V sendiri yang menempati lahan seluas 8.000m2 agaknya menjadi semacam pusat perdagangan seragam polisi dan INII. Ratusan kios di sana umumnya menjual perlengkapan dua institusi aparat itu, meski seragam dan perlengkapan Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kejaksaan dan Pemadam Kebakaran juga mudah ditemukan. Berbagai jenis tanda kepangkatan dan topi-topi terpampang di ratusan etalase kios. Kain loreng khas TNI banyak dijual di sana. Seragam dan sepatu polisi berikut hal-hal detail seperti tali kur dan sabuk polisi juga riuh dijajakan.
Bangkit Lagi
Di tengah kondisi itu, para pedagang tetap berjuang. Ada yang mengandalkan pesanan pelanggan tetap, ada juga yang beralih ke jualan secara online mengandalkan sejumlah marketplace. “Toko fisiknya tetap ada, tapi cara jualannya diperluas melalui gawai. Itu menolong sekali di saat kondisi seperti ini,” ujar Suparman.
Awal Desember 2020 lalu, kondisi mulai membaik. Warga mulai kembali beraktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ditambah lagi, akses menuju Pasar Senen kian mudah dan nyaman berkat beberapa revitalisasi jalur protokol dan penambahan fasilitas umum seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Senen Extension yang lebih lapang, nyaman dan aman. “Per Desember kemarin ada peningkatan kunjungan, sudah menyentuh angka 7.000-8.000 orang per hari. Orang mulai percaya diri lagi buat berdagang, geliat daya beli mulai membaik,” pungkasnya.
Dengan pembangunan jalan, penataan jalur pedestrian, jalur masuk, kios dan sebagainya itu, Pusat Grosir Senen Jaya tetap menarik untuk dikunjungi. (Baca juga: Ini Nama Delapan Pebulutangkis Indonesia yang Dihukum BWF )
Zuraidah mengaku sekali membeli kacamata bisa 150-200 pcs, pakaian 1-2 kwintal, jam tangan 100 pcs dan 100 pasang sepatu. Setelah belanjaan komplit, ia menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirimkan barang belanjaan dari Jakarta ke Palopo. “Sudah ada langganan pengiriman. Selesai belanja kita minta dibungkus rapi lalu dikirim ke Sulawesi. Jadi pulang pergi tidak bawa barang banyak,” jelasnya.
Ia mengaku mendapat keuntungan lumayan dari setiap produk yang dijual. Misal, kacamata karakter anak-anak yang ia beli di Senen seharga Rp4.800/pcs, di Palopo harganya bisa 10 kali lipat lebih mahal, antara Rp30 – 45 ribu per pcs. “Keuntungannya lumayan,” lugas Zuraida.
Tergantung Kualitas
Sementara itu, Blok V sendiri yang menempati lahan seluas 8.000m2 agaknya menjadi semacam pusat perdagangan seragam polisi dan INII. Ratusan kios di sana umumnya menjual perlengkapan dua institusi aparat itu, meski seragam dan perlengkapan Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kejaksaan dan Pemadam Kebakaran juga mudah ditemukan. Berbagai jenis tanda kepangkatan dan topi-topi terpampang di ratusan etalase kios. Kain loreng khas TNI banyak dijual di sana. Seragam dan sepatu polisi berikut hal-hal detail seperti tali kur dan sabuk polisi juga riuh dijajakan.
Bangkit Lagi
Di tengah kondisi itu, para pedagang tetap berjuang. Ada yang mengandalkan pesanan pelanggan tetap, ada juga yang beralih ke jualan secara online mengandalkan sejumlah marketplace. “Toko fisiknya tetap ada, tapi cara jualannya diperluas melalui gawai. Itu menolong sekali di saat kondisi seperti ini,” ujar Suparman.
Awal Desember 2020 lalu, kondisi mulai membaik. Warga mulai kembali beraktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ditambah lagi, akses menuju Pasar Senen kian mudah dan nyaman berkat beberapa revitalisasi jalur protokol dan penambahan fasilitas umum seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Senen Extension yang lebih lapang, nyaman dan aman. “Per Desember kemarin ada peningkatan kunjungan, sudah menyentuh angka 7.000-8.000 orang per hari. Orang mulai percaya diri lagi buat berdagang, geliat daya beli mulai membaik,” pungkasnya.
Dengan pembangunan jalan, penataan jalur pedestrian, jalur masuk, kios dan sebagainya itu, Pusat Grosir Senen Jaya tetap menarik untuk dikunjungi. (Baca juga: Ini Nama Delapan Pebulutangkis Indonesia yang Dihukum BWF )
(iqb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda