Jakarta, Kota Metropolitan dengan Intensitas Gravitasi Data Terbesar
Rabu, 06 Januari 2021 - 10:24 WIB
Ada juga map description automatically generated. Dia memperkirkan, industri asuransi akan mengalami intensifikasi gravitasi data. Karena interaksi berbasis digital menjadi semakin penting ketika kota-kota metropolitan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang sangat pesat.
Prakiraan Regional Kota Metropolitan Global Baru
Menurut laporan itu, Jakarta diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan intensitas gravitasi data tercepat. Kemudian statusnya diikuti oleh Singapura, Roma, Hong Kong, Melbourne, dan Atlanta.
Sementara itu, kota-kota metropolitan yang menjadi markas perusahaan-perusahaan perbankan dan jasa keuangan dalam jajaran Forbes Global 2000, seperti London, New York, Tokyo, Paris, Hong Kong, Amsterdam, Beijing, Silicon Valley, Frankfurt, Toronto, Singapura, Washington, DC, Charlotte, Sydney, Milan, dan Seoul, akan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang signifikan. Ini mengingat posisi mereka sebagai pusat-pusat finansial.
"Gravitasi data terus mengalami akselerasi tanpa henti, dan begitu pula urgensi untuk mengatasinya," kata Dave McCrory, VP of Growth, Head of Insights & Analytics, Digital Realty.
Pihaknya memperluas jangkauan temuan Data Gravity Index dengan menyertakan analisis dari 23 industri dan 32 kota metropolitan tambahan. Tujuannya, bisa menghasilkan berbagai insight untuk membantu para pemimpin bisnis dalam membuat keputusan strategis mengenai lokasi yang akan dipilih untuk menempatkan data mereka. (Baca juga: Trafik Data Melonjak 70%, XL Axiata Tetap Bisa Jaga Kualitas Layanan )
Data Gravity Index DGx™
“Dengan AWS Outposts, para pelanggan kami mendapatkan manfaat dari pengalaman yang konsisten, baik di lingkungan on-premise maupun cloud. Data Gravity Index menunjukkan pentingnya kedekatan ke data set, dan dengan AWS Outposts, para pelanggan dapat menghadirkan layanan, API, dan tool Amazon Web Services (AWS) di mana pun mereka membutuhkannya -baik untuk data kependudukan, performa dengan latensi yang sangat rendah, pemrosesan data secara lokal, ataupun saat melakukan modernisasi," kata Joshua Burgin, General Manager, AWS Outposts, Amazon Web Services, Inc.
Tony Paikeday, Sr. Director AI Systems, NVIDIA, menambahkan, PlatformDIGITAL menghadirkan pengalaman implementasi global AWS Outposts yang konsisten di lokasi mana pun yang dipilih oleh pelanggan. Dengan menggunakan Digital Realty Data Hub dan AWS Outposts, para pelanggan dapat mengintegrasikan data yang bersumber dari publik ataupun privat, di pusat pertukaran data mereka, dengan pengalaman hybrid yang benar-benar konsisten.
“Data Gravity Index menegaskan bahwa lokasi komputasi AI harus menjadi pertimbangan yang strategis bagi tim IT dan data science. Data Hub dari Digital Realty yang diperkuat oleh sistem NVIDIA DGX A100 di PlatformDIGITAL memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk melakukan iterasi dan eksperimentasi bervolume tinggi, sembari membangun aplikasi berbasis AI yang paling efektif, tanpa perlu mengalami perlambatan dan bertambahnya biaya akibat gravitasi data,” tandas Tony Paikeday. (Baca juga: Duh, Wanita Cantik di Tasikmalaya Nekat Jual Miras Berkedok Warung Jamu )
Prakiraan Regional Kota Metropolitan Global Baru
Menurut laporan itu, Jakarta diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan intensitas gravitasi data tercepat. Kemudian statusnya diikuti oleh Singapura, Roma, Hong Kong, Melbourne, dan Atlanta.
Sementara itu, kota-kota metropolitan yang menjadi markas perusahaan-perusahaan perbankan dan jasa keuangan dalam jajaran Forbes Global 2000, seperti London, New York, Tokyo, Paris, Hong Kong, Amsterdam, Beijing, Silicon Valley, Frankfurt, Toronto, Singapura, Washington, DC, Charlotte, Sydney, Milan, dan Seoul, akan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang signifikan. Ini mengingat posisi mereka sebagai pusat-pusat finansial.
"Gravitasi data terus mengalami akselerasi tanpa henti, dan begitu pula urgensi untuk mengatasinya," kata Dave McCrory, VP of Growth, Head of Insights & Analytics, Digital Realty.
Pihaknya memperluas jangkauan temuan Data Gravity Index dengan menyertakan analisis dari 23 industri dan 32 kota metropolitan tambahan. Tujuannya, bisa menghasilkan berbagai insight untuk membantu para pemimpin bisnis dalam membuat keputusan strategis mengenai lokasi yang akan dipilih untuk menempatkan data mereka. (Baca juga: Trafik Data Melonjak 70%, XL Axiata Tetap Bisa Jaga Kualitas Layanan )
Data Gravity Index DGx™
“Dengan AWS Outposts, para pelanggan kami mendapatkan manfaat dari pengalaman yang konsisten, baik di lingkungan on-premise maupun cloud. Data Gravity Index menunjukkan pentingnya kedekatan ke data set, dan dengan AWS Outposts, para pelanggan dapat menghadirkan layanan, API, dan tool Amazon Web Services (AWS) di mana pun mereka membutuhkannya -baik untuk data kependudukan, performa dengan latensi yang sangat rendah, pemrosesan data secara lokal, ataupun saat melakukan modernisasi," kata Joshua Burgin, General Manager, AWS Outposts, Amazon Web Services, Inc.
Tony Paikeday, Sr. Director AI Systems, NVIDIA, menambahkan, PlatformDIGITAL menghadirkan pengalaman implementasi global AWS Outposts yang konsisten di lokasi mana pun yang dipilih oleh pelanggan. Dengan menggunakan Digital Realty Data Hub dan AWS Outposts, para pelanggan dapat mengintegrasikan data yang bersumber dari publik ataupun privat, di pusat pertukaran data mereka, dengan pengalaman hybrid yang benar-benar konsisten.
“Data Gravity Index menegaskan bahwa lokasi komputasi AI harus menjadi pertimbangan yang strategis bagi tim IT dan data science. Data Hub dari Digital Realty yang diperkuat oleh sistem NVIDIA DGX A100 di PlatformDIGITAL memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk melakukan iterasi dan eksperimentasi bervolume tinggi, sembari membangun aplikasi berbasis AI yang paling efektif, tanpa perlu mengalami perlambatan dan bertambahnya biaya akibat gravitasi data,” tandas Tony Paikeday. (Baca juga: Duh, Wanita Cantik di Tasikmalaya Nekat Jual Miras Berkedok Warung Jamu )
tulis komentar anda