Menkominfo Johnny Sambut Baik Proses Merger Tri Indosat
Rabu, 30 Desember 2020 - 11:00 WIB
JAKARTA - Dua operator seluler Indonesia, Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat Ooredoo disebut akan melakukan merger. Mengenai kabar tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan dukungan.
Johnny mengungkap pada 28 Desember 2020 telah menerima surat pemberitahuan Potensi Kombinasi Bisnis (Potential Business Combination) antara PT. Indosat Tbk dan PT. Hutchison 3 melalui penandatanganan Exclusive and Non Legally Binding MoU di antara Ooredoo Q.P.S.C dengan CK Hutchison Holding Limited.
Dia menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi ini dengan harapan agar bisnis telekomunikasi seperti telepon selular semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah “Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia”.
Selain itu, konsolidasi diharapakan dapat memperkuat struktur permodalan, sumber daya manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrasturktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.
"Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfataan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia," kata Johnny saat dihubungi SINDOnews, Rabu (30/12/2020). (Baca juga : Ford Ejek Tesla : Bemper Mobil Kita Tidak Mudah Copot )
Beberapa waktu lalu diketahui bahwa PT Indosat Tbk mengakui telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang eksklusif dan tidak mengikat secara hukum dengan CK Hutchsion Holdings.
Kepastian nota kesepahaman ini diumumkan menyusul informasi bahwa adanyakemungkinan transaksi untuk menggabungkan bisnis masing-masing antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia di Tanah Air.
"Periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021. Belum ada informasi lebih lanjut yang bisa diungkapkan untuk saat ini," ujar Director and Chief Financial Officer Indosat Ooredoo, Eyas Naif Assaf, dalam keterangan yang diterima Sindonews. (Baca juga : Sorry Corona, Toyota Tetap Pecahkan Rekor Produksi Tahun Ini )
Langkah Ooredoo ini merupakan bagian dari strategi bisnis korporasi, mencangkup peninjauan ulang mengenai prioritas dan posisi pasar perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga mempertimbangkan kontribusi operasi dan unit bisnis tertentu pada Grup Ooredoo.
Johnny mengungkap pada 28 Desember 2020 telah menerima surat pemberitahuan Potensi Kombinasi Bisnis (Potential Business Combination) antara PT. Indosat Tbk dan PT. Hutchison 3 melalui penandatanganan Exclusive and Non Legally Binding MoU di antara Ooredoo Q.P.S.C dengan CK Hutchison Holding Limited.
Dia menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi ini dengan harapan agar bisnis telekomunikasi seperti telepon selular semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah “Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia”.
Selain itu, konsolidasi diharapakan dapat memperkuat struktur permodalan, sumber daya manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrasturktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.
"Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfataan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia," kata Johnny saat dihubungi SINDOnews, Rabu (30/12/2020). (Baca juga : Ford Ejek Tesla : Bemper Mobil Kita Tidak Mudah Copot )
Beberapa waktu lalu diketahui bahwa PT Indosat Tbk mengakui telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang eksklusif dan tidak mengikat secara hukum dengan CK Hutchsion Holdings.
Kepastian nota kesepahaman ini diumumkan menyusul informasi bahwa adanyakemungkinan transaksi untuk menggabungkan bisnis masing-masing antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia di Tanah Air.
"Periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021. Belum ada informasi lebih lanjut yang bisa diungkapkan untuk saat ini," ujar Director and Chief Financial Officer Indosat Ooredoo, Eyas Naif Assaf, dalam keterangan yang diterima Sindonews. (Baca juga : Sorry Corona, Toyota Tetap Pecahkan Rekor Produksi Tahun Ini )
Langkah Ooredoo ini merupakan bagian dari strategi bisnis korporasi, mencangkup peninjauan ulang mengenai prioritas dan posisi pasar perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga mempertimbangkan kontribusi operasi dan unit bisnis tertentu pada Grup Ooredoo.
(wsb)
tulis komentar anda