Pasar IoT Diprediksi Bernilai Rp1.165 Triliun di 2020
Senin, 14 Desember 2020 - 09:30 WIB
JAKARTA - Pasar industrial Internet of Things (IoT) global diprediksi bernilai USD82,4 miliar (sekitar Rp 1,165 triliun) di 2020. Menurut laporan dari Quince Market Insights, industri IoT diperkirakan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 21,3 persen selama periode perkiraan dari 2020 hingga 2028.
Dikutip dari laman Globe News Wire, Senin (14/12/), faktor utama yang berkontribusi pada pertumbuhan pasar IoT ini adalah standarisasi IPV6, kemajuan dalam industri manufaktur, dan munculnya industri 4.0.
Faktor lain yang juga mendorong pertumbuhan pasar IoT adalah dukungan pemerintah untuk pengembangan dan implementasi IoT industri dan pertumbuhan penggunaan platform komputasi awan di berbagai vertikal industri untuk manajemen data.
Selain itu, kemunculan Industri 4.0 telah menyebabkan adopsi IoT Industri yang lebih tinggi di seluruh sektor manufaktur.
Pemerintah di banyak negara juga telah mengambil inisiatif yang diperlukan untuk mendorong adopsi solusi dan layanan IoT industri di banyak vertikal industri.
Misalnya, inisiatif 'Make in India' oleh India, inisiatif 'Made in China 2025' oleh China, dan 'Industrial Value Chain Initiative (IVI)' di Jepang memungkinkan adopsi teknologi digital di berbagai vertikal industri dan terutama di bidang manufaktur.
Namun, karena IoT ini sangat teknis, ketersediaan tenaga berketerampilan tinggi telah menjadi fokus utama yang dapat menghambat pertumbuhan pasar selama periode perkiraan.
IoT sendiri mengacu pada kerangka kerja industri yang memanfaatkan perangkat IoT untuk meningkatkan efisiensi proses manufaktur dan industri.
Berbagai jenis perangkat keras seperti sensor, robot industri, dan lainnya digunakan untuk membuat sistem perangkat terhubung yang menyediakan data analitik secara real-time.
Ini membantu meningkatkan komunikasi mesin ke mesin (M2M), sehingga meningkatkan keandalan dan efisiensi alat berat yang digunakan di industri.
Dikutip dari laman Globe News Wire, Senin (14/12/), faktor utama yang berkontribusi pada pertumbuhan pasar IoT ini adalah standarisasi IPV6, kemajuan dalam industri manufaktur, dan munculnya industri 4.0.
Faktor lain yang juga mendorong pertumbuhan pasar IoT adalah dukungan pemerintah untuk pengembangan dan implementasi IoT industri dan pertumbuhan penggunaan platform komputasi awan di berbagai vertikal industri untuk manajemen data.
Selain itu, kemunculan Industri 4.0 telah menyebabkan adopsi IoT Industri yang lebih tinggi di seluruh sektor manufaktur.
Pemerintah di banyak negara juga telah mengambil inisiatif yang diperlukan untuk mendorong adopsi solusi dan layanan IoT industri di banyak vertikal industri.
Misalnya, inisiatif 'Make in India' oleh India, inisiatif 'Made in China 2025' oleh China, dan 'Industrial Value Chain Initiative (IVI)' di Jepang memungkinkan adopsi teknologi digital di berbagai vertikal industri dan terutama di bidang manufaktur.
Namun, karena IoT ini sangat teknis, ketersediaan tenaga berketerampilan tinggi telah menjadi fokus utama yang dapat menghambat pertumbuhan pasar selama periode perkiraan.
IoT sendiri mengacu pada kerangka kerja industri yang memanfaatkan perangkat IoT untuk meningkatkan efisiensi proses manufaktur dan industri.
Berbagai jenis perangkat keras seperti sensor, robot industri, dan lainnya digunakan untuk membuat sistem perangkat terhubung yang menyediakan data analitik secara real-time.
Ini membantu meningkatkan komunikasi mesin ke mesin (M2M), sehingga meningkatkan keandalan dan efisiensi alat berat yang digunakan di industri.
(dan)
tulis komentar anda