ACIS 2020 Dukung Pelaku Industri Temukan Strategi Konkret Hadapi COVID-19
Minggu, 29 November 2020 - 06:00 WIB
JAKARTA - Wabah virus Corona memaksa perusahaan di seluruh dunia untuk secara aktif mencari dan menangkap peluang bisnis baru , sambil membentuk model operasi dan cara kerja baru.
Akselerasi transformasi digital selama pandemi mendorong perusahaan untuk melampaui batas-batas tradisional untuk menciptakan pasar yang sama sekali baru, serta penawaran nilai baru untuk pelanggan. Produk, layanan, dan cara perusahaan menjalankan bisnis berkembang dengan sangat
cepat. (Baca juga: 10 Daftar Penyakit Mematikan, Apakah Covid-19 Termasuk? )
Terlepas dari dampak sosial dan ekonomi, krisis selalu melahirkan dunia baru dengan pemain serta pemimpin industri baru. Pandemi SARS yang dimulai pada tahun 2002 menjadi katalisator pertumbuhan meteorik dari sebuah perusahaan e-commerce kecil bernama Ali Baba menjadi pemain utama ritel online di Asia. Krisis keuangan tahun 2008 memberi jalan bagi Airbnb dan Uber untuk berkembang di negara-negara Barat, karena krisis subprima (subprime crisis) berdampak pada tabungan dan pendapatan yang lebih rendah bagi masyarakat di sana.
Hari ini sejarah berulang kembali. Maka pertanyaan terpenting saat ini adalah: Kita akan jadi seperti
apa di dunia pasca-COVID-19 nanti? Itulah mengapa Asia Corporate Innovation Summit 2020 (ACIS 2020) tahun ini mengusung tema Road to Recovery: Paving Ways to Post-Covid-19 World Ahead.
“Kami berharap ACIS 2020 akan dapat membantu para pelaku industri di Asia dalam menemukan strategi konkret untuk melewati pandemik, dan mempercepat upaya mereka untuk memulihkan kinerja dan menciptakan masa depan perusahaan,” ucap Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder CIAS yang juga berperan sebagai Chairman dari ACIS 2020.
ACIS 2020 diselenggarakan secara online di atas platform Hopin dari tanggal 24 hingga 26 November 2020. Event tahunan kali ini diikuti oleh 1541 peserta yang datang dari berbagai negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, India, Pakistan, Sudan, Australia, Italia, Jerman, Inggris, Polandia, Swedia, Amerika, dan Kanada. (Baca juga: Akses Sempat Ditutup, Enam ABK WNI Berhasil Dipulangkan dari AS )
ACIS 2020 menghadirkan 18 pembicara kelas dunia, di antaranya Amit N Kar, Director Global Pursuits EMEA at AVEVA; Eng Teng Wong, Chief Revenue Ecosystem Implementation at Prudential Services Asia; Derek Williamson, former Vice President of Retail Sales Siam City Cement; Lendi Yuwarlian, Innovation and Brand Lead Nestle Canada; Christophe Piganiol, President Director APL (a member of ZUELLIG PHARMA); Arief Mustain, Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo; Rachmat Kaimuddin, Chief Executive Officer Bukalapak; Salman Subakat, Chief Executive Officer Paragon; Michel Hamilton, Chief Strategy, Transformation & Digital Officer Maybank Indonesia; Edwin Sugianto, COO, CMO & Digital Transformation Champion Mandiri AXA General Insurance; Teguh Wahyono, CTO and IT Director PT Pegadaian; Sumarjono, Director of Strategic Planning and Information Technology at BPJS Ketenagakerjaan.
Akselerasi transformasi digital selama pandemi mendorong perusahaan untuk melampaui batas-batas tradisional untuk menciptakan pasar yang sama sekali baru, serta penawaran nilai baru untuk pelanggan. Produk, layanan, dan cara perusahaan menjalankan bisnis berkembang dengan sangat
cepat. (Baca juga: 10 Daftar Penyakit Mematikan, Apakah Covid-19 Termasuk? )
Terlepas dari dampak sosial dan ekonomi, krisis selalu melahirkan dunia baru dengan pemain serta pemimpin industri baru. Pandemi SARS yang dimulai pada tahun 2002 menjadi katalisator pertumbuhan meteorik dari sebuah perusahaan e-commerce kecil bernama Ali Baba menjadi pemain utama ritel online di Asia. Krisis keuangan tahun 2008 memberi jalan bagi Airbnb dan Uber untuk berkembang di negara-negara Barat, karena krisis subprima (subprime crisis) berdampak pada tabungan dan pendapatan yang lebih rendah bagi masyarakat di sana.
Hari ini sejarah berulang kembali. Maka pertanyaan terpenting saat ini adalah: Kita akan jadi seperti
apa di dunia pasca-COVID-19 nanti? Itulah mengapa Asia Corporate Innovation Summit 2020 (ACIS 2020) tahun ini mengusung tema Road to Recovery: Paving Ways to Post-Covid-19 World Ahead.
“Kami berharap ACIS 2020 akan dapat membantu para pelaku industri di Asia dalam menemukan strategi konkret untuk melewati pandemik, dan mempercepat upaya mereka untuk memulihkan kinerja dan menciptakan masa depan perusahaan,” ucap Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder CIAS yang juga berperan sebagai Chairman dari ACIS 2020.
ACIS 2020 diselenggarakan secara online di atas platform Hopin dari tanggal 24 hingga 26 November 2020. Event tahunan kali ini diikuti oleh 1541 peserta yang datang dari berbagai negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, India, Pakistan, Sudan, Australia, Italia, Jerman, Inggris, Polandia, Swedia, Amerika, dan Kanada. (Baca juga: Akses Sempat Ditutup, Enam ABK WNI Berhasil Dipulangkan dari AS )
ACIS 2020 menghadirkan 18 pembicara kelas dunia, di antaranya Amit N Kar, Director Global Pursuits EMEA at AVEVA; Eng Teng Wong, Chief Revenue Ecosystem Implementation at Prudential Services Asia; Derek Williamson, former Vice President of Retail Sales Siam City Cement; Lendi Yuwarlian, Innovation and Brand Lead Nestle Canada; Christophe Piganiol, President Director APL (a member of ZUELLIG PHARMA); Arief Mustain, Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo; Rachmat Kaimuddin, Chief Executive Officer Bukalapak; Salman Subakat, Chief Executive Officer Paragon; Michel Hamilton, Chief Strategy, Transformation & Digital Officer Maybank Indonesia; Edwin Sugianto, COO, CMO & Digital Transformation Champion Mandiri AXA General Insurance; Teguh Wahyono, CTO and IT Director PT Pegadaian; Sumarjono, Director of Strategic Planning and Information Technology at BPJS Ketenagakerjaan.
(iqb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda