Perkaya Fitur, Aplikasi Pulse by Prudential Merevolusi Gaya Hidup Sehat

Kamis, 12 November 2020 - 22:14 WIB
Pulse yang pertama kali diperkenalkan pada Februari 2020 di Indonesia, merupakan aplikasi kesehatan all-in-one yang didukung oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan informasi real-time. Foto/Muh Iqbal M/SINDOnews
JAKARTA - PT Prudential Life Assurance ( Prudential Indonesia ) hari ini memperkenalkan sejumlah fitur baru pada aplikasinya, Pulse by Prudential (Pulse). Fitur-fitur barunya diyakini membantu pengguna mengelola kesehatan dengan lebih mudah dan menyeluruh. (Baca juga: Prudential dan Halodoc Sediakan 50.000 Rapid Test Gratis via Pulse )

Pulse yang pertama kali diperkenalkan pada Februari 2020 di Indonesia, merupakan aplikasi kesehatan all-in-one yang didukung oleh kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence/AI ) dan informasi real-time. Ini mendukung pengguna mengelola kesehatan secara proaktif kapan pun dan di mana pun.

Pulse sendiri tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dapat diunduh melalui Google PlayStore, serta Apple AppStore dengan nama ‘We Do Pulse’. Hingga saat ini, Pulse telah diakses lebih dari 4,3 juta pengguna di Indonesia.



"Selama 25 tahun Prudential di Indonesia, inovasi selalu menjadi pendorong bagi kami untuk membuat masyarakat Indonesia lebih sehat dan sejahtera," kata Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, Kamis (12/11/2020).



Khusus di tahun ini, lanjut dia, Prudential menegaskan komitmennya untuk memperluas perannya di masyarakat. Bukan hanya memberikan perlindungan, tapi juga mendukung masyarakat untuk mencegah dan menunda penyakit semakin buruk. "Untuk itu, kami terus meningkatkan kemampuan aplikasi mobile Pulse untuk menghadirkan dukungan yang lebih menyeluruh dan merevolusi gaya hidup sehat masyarakat melalui satu aplikasi terpadu. Pengembangan ini merupakan wujud dari semangat ‘We Do’, khususnya ‘We Do Tech’ dan ‘We Do Health’," ucapnya.

Di tengah situasi pandemik saat ini, masyarakat Indonesia melihat kesehatan mereka menjadi semakin penting. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, menunjukkan bahwa gaya hidup masyarakat Indonesia mendorong meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM), seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.



Penyebabnya, ujar dia, lebih dari 90% masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang kurang sehat, termasuk kurang mengonsumsi sayur dan buah, dan lebih dari 33% masyarakat kurang beraktivitas fisik.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More