Starlink (Internet Satelit SpaceX) dan Starling (Starbucks Keliling) Punya Kesamaan: Sama-Sama Ada di Mana-Mana!

Selasa, 10 November 2020 - 08:12 WIB
Internet satelit adalah satu-satunya harapan masyarakat di kawasan terluar untuk mendapat akses internet. Bayangkan ilmuwan yang sedang melakukan riset di kutub utara atau daerah terpencil lainnya.

Berapa kecepatan internet satelit? Menurut SpaceX, bisa sangat bervariasi. Tapi, jauh melebihi rata-rata kecepatan internet rumah yang ada di Indonesia. Yakni, 50 Mbps hingga 150 Mbps. Latensinya juga sangat rendah, hanya 20 milidetik hingga 40 milidetik.

SpaceX sendiri berencana untuk terus meluncurkan satelit ke luar angkasa, juga menambah Stasiun Bumi (terminal telekomunikasi di bumi untuk menerima sinyal). Sehingga lantesi, kecepatan, serta uptime internet juga akan terus ditingkatkan.

Pada 2021, SpaceX berharap jumlah latensi yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan dari satelit ke pengguna akan menurut jadi 16 milidetik hingga 19 milidetik.

SpaceX juga merilis aplikasi Starlink untuk pengguna Apple dan Android yang dipakai untuk pengguna layanan beta mengatur layanan Starlink.



Layanan alat penunjang darat Starlink sendiri meliputi terminal pengguna array beserta tripodnya, parabola kecil, serta router Wi-Fi.

Saat ini layanan internet SpaceX hanya ada di Amerika dan Kanada. Tapi, mereka tidak memberikan angka pasti berapa jumlah pengguna yang mendapat kesempatan mencoba layanan internet beta mereka.

Yang jelas, nantinya internet Starlink SpaceX akan sama seperti penjual Starbucks keliling, ada dimana-mana! dan harga berlangganan per harinya sama dengan secangkir kopi Starbucks di Indonesia.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More