10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Senin, 05 Oktober 2020 - 05:30 WIB
Mahatma Gandhi pun dinominasikan Nobel sebanyak lima kali (dua kali di masa Perang Dunia II, lalu pada 1946, 1947, dan 1948). Ironisnya dia tidak pernah menang sekalipun pun. (Baca juga: Sikapi Konflik di India, PBNU Ajak Teladani Semangat Mahatma Gandhi)

Menurut mantan direktur Institut Nobel Geir Lundestad tidak pernahnya Gandhi memenangkan Nobel adalah satu kelalaian Komite Nobel. Dia menilai, Komite Nobel kala itu sangat Eropa-sentris sehingga mengabaikan tokoh-tokoh dari kawasan lain.

3. Kontroversi Nobel Perdamaian Arafat, Rabin, dan Peres



Pada 1994, tiga sosok didaulat Hadiah Nobel Perdamaian: Presiden Palestina Yasser Arafat, PM Israel Yitzhak Rabin, dan Menlu Israel Shimon Peres. Panitia Nobel menilai ketiganya berhasil mewujudkan Perjanjian Damai Oslo, untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Lantaran keputusan itu, salah satu anggota Komite Nobel, Kare Kristiansen, mengundurkan diri. Pada 4 November 1995, Yitzhak Rabin dibunuh oleh ekstremis Yahudi yang tidak menolak perdamaian dengan Palestina. (Baca juga: Palestina: Pembunuh Yasser Arafat Terungkap, Israel Terlibat)

4. Nobel ‘Kepagian’ untuk Obama



Pada 2009 ketika Presiden Amerika Serikat, Barack Obama didaulat menerima Nobel Perdamaian. Banyak kritik tertuju kepada keputusan ini lantaran dianggap terlalu dini.

Obama menerimanya hanya selang 9 bulan sejak disumpah menjadi presiden AS. Brian Becker, koordinator nasional Act Now To Stop War dan End Racism mengatakan bahwa penghargaan itu setara dengan "memberi Obama penghargaan 'Anda bukan George W. Bush'." (Baca juga: Berjuluk Presiden Perdamaian, tapi Obama Membom 7 Negara)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More