Zoom Percaya Diri Naikan Prediksi Penjualan Tahun Depan
Selasa, 01 September 2020 - 11:27 WIB
JAKARTA - Layanan konferensi video, Zoom, percaya diri menaikan prediksi pendapatan tahunannya sebesar 30%. Hal itu diambil setelah mereka berhasil melampaui perkiraan triwulanan.(Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Dukung APJATEL Sediakan Layanan Internet Gratis )
Zoom berhasil mengubah lebih banyak basis pengguna gratis yang jumlahnya cukup besar, bermigrasi menggunakan layanan premium atau berbayar.(Baca juga: Enggak Takut Trump, MediaTek Minta Izin AS Pasok Chipset ke Huawei
Perusahaan yang didirikan dan dipimpin oleh mantan manajer Cisco Eric Yuan, menaikkan target pendapatan tahunannya untuk 2021 ke kisaran USD 2,37 miliar dan USD 2,39 miliar, dari sebelumnya USD 1,78 miliar menjadi USD 1,80 miliar.
Melansir laman Reuters, Selasa (1/9/2020), perusahaan mengatakan pendapatan naik 355% menjadi USD 663,5 juta. Pendapatan tersebut di atas perkiraan rata-rata analis USD 500,5 juta.
Platform konferensi video seperti Zoom saat ini memang menjadi andalan untuk menggantikan pertemuan langsung sehari-hari seperti bekerja, sekolah, atau bersosialisasi.
Zoom memang mendapat kecaman karena kurangnya keamanan dan privasinya yang mendorong banyak perusahaan dan negara untuk mengekang penggunaan platform.
Zoom berhasil mengubah lebih banyak basis pengguna gratis yang jumlahnya cukup besar, bermigrasi menggunakan layanan premium atau berbayar.(Baca juga: Enggak Takut Trump, MediaTek Minta Izin AS Pasok Chipset ke Huawei
Perusahaan yang didirikan dan dipimpin oleh mantan manajer Cisco Eric Yuan, menaikkan target pendapatan tahunannya untuk 2021 ke kisaran USD 2,37 miliar dan USD 2,39 miliar, dari sebelumnya USD 1,78 miliar menjadi USD 1,80 miliar.
Melansir laman Reuters, Selasa (1/9/2020), perusahaan mengatakan pendapatan naik 355% menjadi USD 663,5 juta. Pendapatan tersebut di atas perkiraan rata-rata analis USD 500,5 juta.
Platform konferensi video seperti Zoom saat ini memang menjadi andalan untuk menggantikan pertemuan langsung sehari-hari seperti bekerja, sekolah, atau bersosialisasi.
Zoom memang mendapat kecaman karena kurangnya keamanan dan privasinya yang mendorong banyak perusahaan dan negara untuk mengekang penggunaan platform.
(wbs)
tulis komentar anda