Rahasia Kemenangan 3 Tim Indonesia di Ericsson Hackathon 2024
Rabu, 11 Desember 2024 - 09:37 WIB
Sistem ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengadopsi Industri 4.0 dengan menyediakan deteksi kesalahan real-time, quality control, dan kepatuhan terhadap peraturan. Industri utama yang dapat mengaplikasikan solusi ini termasuk otomotif, elektronik, dan farmasi.
Sedangkan OpenMachine yang meraih juara tiga menghadirkan sebuah solusi yang berfokus pada transformasi industri hilirisasi mineral di Indonesia melalui Smart Manufacturing 4.0.
Pendekatan mereka memanfaatkan teknologi Generative AI, konektivitas 5G, dan Digital Twin untuk mengatasi tantangan utama seperti inefisiensi rantai pasokan, konsumsi energi yang tinggi, dan operasional downtime.
Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil mengaku bangga melihat inovasi yang diciptakan oleh para peserta Ericsson Hackathon 2024. Menurutnya, inovasi yang dihadirkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia.
"Ericsson memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang karena telah berhasil menciptakan inovasi yang orisinal, dan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia," katanya di sela-sela acara, Selasa (10/12/2024).
Hal senada juga diungkap oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Drs. Masrokhan. Ia pun berharap kolaborasi strategis dapat terus dihasilkan dan melahirkan program-program transformasi serta penguatan SDM dan teknologi 4.0 di Indonesia.
“Saya berharap kolaborasi strategis dari para Mitra PIDI 4.0 ini dapat terus menghasilkan program-program transformasi serta penguatan SDM dan teknologi 4.0 di Indonesia," kata Masrokhan.
"Sebagaimana kegiatan Ericsson Hackathon 2024 pada hari ini telah memfasilitasi para generasi muda dan inovator Indonesia untuk meningkatkan pemanfaatan Generative AI dan 5G broadband dalam mendukung peningkatan produktivitas industri manufaktur dan pembangunan industri berkelanjutan," tutupnya.
Baca Juga: Ericsson Hackathon 2024 Hadirkan Inovasi AI-5G
Untuk diketahui, Ericsson Hackathon 2024 diinisiasi oleh Ericsson bersama Kementerian Perindustrian, PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation & Learning Centers, Swiss German University, dan KORIKA.
Sedangkan OpenMachine yang meraih juara tiga menghadirkan sebuah solusi yang berfokus pada transformasi industri hilirisasi mineral di Indonesia melalui Smart Manufacturing 4.0.
Pendekatan mereka memanfaatkan teknologi Generative AI, konektivitas 5G, dan Digital Twin untuk mengatasi tantangan utama seperti inefisiensi rantai pasokan, konsumsi energi yang tinggi, dan operasional downtime.
Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil mengaku bangga melihat inovasi yang diciptakan oleh para peserta Ericsson Hackathon 2024. Menurutnya, inovasi yang dihadirkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia.
"Ericsson memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang karena telah berhasil menciptakan inovasi yang orisinal, dan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia," katanya di sela-sela acara, Selasa (10/12/2024).
Hal senada juga diungkap oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Drs. Masrokhan. Ia pun berharap kolaborasi strategis dapat terus dihasilkan dan melahirkan program-program transformasi serta penguatan SDM dan teknologi 4.0 di Indonesia.
“Saya berharap kolaborasi strategis dari para Mitra PIDI 4.0 ini dapat terus menghasilkan program-program transformasi serta penguatan SDM dan teknologi 4.0 di Indonesia," kata Masrokhan.
"Sebagaimana kegiatan Ericsson Hackathon 2024 pada hari ini telah memfasilitasi para generasi muda dan inovator Indonesia untuk meningkatkan pemanfaatan Generative AI dan 5G broadband dalam mendukung peningkatan produktivitas industri manufaktur dan pembangunan industri berkelanjutan," tutupnya.
Baca Juga: Ericsson Hackathon 2024 Hadirkan Inovasi AI-5G
Untuk diketahui, Ericsson Hackathon 2024 diinisiasi oleh Ericsson bersama Kementerian Perindustrian, PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation & Learning Centers, Swiss German University, dan KORIKA.
Lihat Juga :
tulis komentar anda