Deteksi Dini Demensia Jadi Mudah lewat HP, Ini Inovasi Samsung SFT 2024!
Sabtu, 02 November 2024 - 09:00 WIB
- Analisis AI: Situs web akan menganalisis gambar secara otomatis menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan menentukan tingkat keparahan demensia (ringan, sedang, atau berat).
Akurat: Tingkat akurasi diagnosis mencapai 87% dibanding hasil deteksi oleh psikolog klinis.
Minim Bias: Analisis dilakukan oleh AI, sehingga mengurangi potensi bias dari penguji manusia.
Mudah Digunakan: Skor System Usability mencapai 83, menunjukkan bahwa alat ini mudah dipahami dan digunakan oleh lansia.
"Solusi yang ditawarkan oleh tim Masetasia memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan alat deteksi lainnya," kata Banu, Kepala Laboratorium Inovasi Samsung Indonesia. "Alat ini mudah digunakan, praktis, dan minim bias."
Tim Masetasia menghadapi tantangan dalam mengumpulkan data awal yang melibatkan ribuan data dari siswa sekolah berasrama.
Namun, Atta, anggota tim Masetasia, mengungkapkan, "Tantangan ada untuk mendorong kita berprogres, bukan untuk berhenti."
Samsung berharap inovasi ini dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk mengembangkan potensi dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan BRIN semakin memperkuat kredibilitas program ini.
Keunggulan Inovasi Tim Masetasia
Praktis dan Mudah: hanya butuh smartphone dan koneksi internet, sehingga dapat diakses oleh siapa saja, termasuk lansia di daerah terpencil.Akurat: Tingkat akurasi diagnosis mencapai 87% dibanding hasil deteksi oleh psikolog klinis.
Minim Bias: Analisis dilakukan oleh AI, sehingga mengurangi potensi bias dari penguji manusia.
Mudah Digunakan: Skor System Usability mencapai 83, menunjukkan bahwa alat ini mudah dipahami dan digunakan oleh lansia.
"Solusi yang ditawarkan oleh tim Masetasia memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan alat deteksi lainnya," kata Banu, Kepala Laboratorium Inovasi Samsung Indonesia. "Alat ini mudah digunakan, praktis, dan minim bias."
Tim Masetasia menghadapi tantangan dalam mengumpulkan data awal yang melibatkan ribuan data dari siswa sekolah berasrama.
Namun, Atta, anggota tim Masetasia, mengungkapkan, "Tantangan ada untuk mendorong kita berprogres, bukan untuk berhenti."
Samsung berharap inovasi ini dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk mengembangkan potensi dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan BRIN semakin memperkuat kredibilitas program ini.
tulis komentar anda