5 Penyebab Oli Kental, dari Penggunaan yang Melebihi Batas Waktu hingga Adanya Zat Aditif

Sabtu, 28 September 2024 - 11:48 WIB
Penyebab oli kental bisa bermacam-macam, mulai terlalu lama hingga ada zat aditif. Foto: ist
JAKARTA - Penyebab oli kental bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi mesin, kualitas oli, serta pemakaian kendaraan. Pelumas atau oli adalah salah satu elemen penting di dalam sistem kerja mesin.

Oli memiliki fungsi penting untuk mengurangi gesekan-gesekan antar komponen dalam mesin. Tujuannya adalah supaya komponen mesin tidak cepat rusak dan lebih tahan lama.

Selain itu, oli juga berfungsi menjadi pendingin mesin dan mengendalikan kotoran. Karena itu ganti oli secara rutin menjadi salah satu kewajiban bagi para pemilik kendaraan.



Penyebab Oli Kental

1. Penggunaan Oli yang Melebihi Batas Waktu

Salah satu penyebab oli kental adalah karena sudah terlalu lama tidak diganti akan mengalami degradasi. Seiring waktu, oli akan kehilangan sifat pelumasnya dan mulai mengental akibat oksidasi dan penumpukan partikel kotoran.

Biasanya, oli memiliki masa pakai tertentu, baik berdasarkan waktu (misalnya setiap 6 bulan) atau jarak tempuh (misalnya setiap 5.000–10.000 km). Jika melebihi batas ini, oli akan cenderung menjadi lebih kental.

2. Overheating

Selain itu, mesin yang sering mengalami panas berlebih (overheating) dapat menyebabkan oli teroksidasi lebih cepat. Suhu yang sangat tinggi mempercepat penguraian senyawa kimia dalam oli, menyebabkan oli mengental dan kehilangan kemampuan pelumasannya.

Suhu panas juga dapat menyebabkan terbentuknya lumpur oli atau sludge, yang membuat oli semakin kental.

3. Kontaminasi Kotoran

Oli yang terkontaminasi oleh kotoran, serpihan logam dari mesin, karbon dari proses pembakaran, dan debu akan mengalami perubahan tekstur dan viskositas. Kotoran ini akan bercampur dengan oli dan membuatnya lebih kental.

Hal ini biasanya terjadi ketika mesin tidak memiliki filter oli yang bersih atau jika terdapat masalah dengan seal yang memungkinkan masuknya debu dan kotoran.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More