Google Bayar Rp40,7 Triliun ke Mantan Karyawan yang Dulu Dipandang Sebelah Mata

Jum'at, 27 September 2024 - 18:02 WIB
Google merekrut kembali mantan karyawannya, Noam Shazeer. Foto/New York Times
JAKARTA - Google dilaporkan membayar uang dalam jumlah fantastis ke mantan karyawannya, Noam Shazeer, agar mau bekerja kembali ke perusahaan raksasa teknologi tersebut. Insinyur perangkat lunak itu dihargai USD2,7 miliar atau setara Rp40,7 triliun.

Shazeer yang berusia 48 tahun hengkang dari Google tiga tahun lalu lantaran perusahaan menolak merilis chatbot yang dia kembangkan bersama rekannya, Daniel De Freitas. Dia bersama rekannya lantas mendirikan perusahaan startup sendiri, Character.AI. Tak disangka, perusahaan baru ini meroket hingga mencapai valuasi USD1 miliar tahun lalu.

Bulan lalu, Google dan Character.AI mengumumkan Shazeer, De Freitas, dan beberapa anggota tim peneliti Character.AI akan bergabung dengan unit AI Google, DeepMind.



Kesepakatan lisensi, yang kurang dari akuisisi penuh, adalah pengaturan unik yang memungkinkan Google segera mengakses kekayaan intelektual Character.AI tanpa harus menunggu persetujuan peraturan dan birokrasi yang diperlukan jika perusahaan itu dibeli secara langsung.

Dilansir dari New York Times, Jumat (27/9/2024) kembalinya Shazeer ke Google dipandang oleh karyawan perusahaan sebagai alasan utama di balik akuisisi Character.AI.



Menurut laporan Journal, Eric Schmidt, mantan CEO Google, terkesan sehingga yakin Shazeer akan mampu membangun model AI yang dapat beroperasi dengan kecerdasan tingkat manusia. "Jika ada orang yang saya pikir di dunia ini yang mungkin bisa melakukannya, itu pasti dia," kata Schmidt tentang Shazeer selama pembicaraan di Universitas Stanford pada tahun 2015.

Pada tahun 2017, Shazeer dan rekannya di Google lainnya, De Freitas, bekerja sama untuk menciptakan Meena, chatbot yang dapat melibatkan manusia dalam berbagai masalah.

Menurut Journal, Shazeer begitu yakin dengan kegunaan Meena sehingga dia memperkirakan Meena suatu hari nanti akan menggantikan mesin pencari Google. Namun, eksekutif Google berpikir terlalu berisiko untuk merilis Meena karena masalah keamanan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More