Pemulihan Akun Sosmed yang Diretas bisa Dilakukan oleh Penyedia Platform

Senin, 24 Agustus 2020 - 09:01 WIB
Ilustrasi Hacker. FOTO/ IST
JAKARTA - Peretasan akun media sosial dilandasi banyak motif. Misalnya mencari popularitas, mencari uang, atau bahkan karena tujuan politik.

Menurut Chairman CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), Pratama Persadha, peretasan karena tujuan politik tidak bisa dikesampingkan.(Baca juga: Tak Kuasa, Sri Mulyani Curhat Soal Dirinya yang Kerap Jadi Korban Media )

Di berbagai negara, terutama di Eropa Timur, Timur Tengah dan Amerika Selatan, hal ini jamak terjadi. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, kadang smartphone target yang langsung diretas, tidak hanya akun media sosial.

Ada banyak penyebab akun media sosial bisa dibajak. Paling banyak adalah karena ketidaktahuan target atau korban. Misalnya, mereka dikirimi URL yang berisi phising, sehingga saat diklik korban memasukkan username dan password.

“Saat satu platform diketahui passwordnya, pelaku bisa mencoba dengan email dan password yang sama untuk berbagai akun medsos maupun marketplace,” kata Pratama, saat dihubungi, Minggu (23/8/2020).



Seharusnya, peretasan memang menjadi tugas dari aparat kepolisian. Namun, faktor teknis dan SDM yang membuat proses penyelidikan menjadi lebih sulit.

Secara teknologi, baik pihak kepolisian maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) misalnya, bisa melakukan digital forensik maupun penelusuran. Tetapi membutuhkan waktu yang tidak singkat.

“Untuk pemulihan maupun penghapusan sebuah akun hanya bisa dilakukan oleh penyedia platform media sosial,” imbuhnya.

Karena itu, lanjut Pratama, dari pihak penyedia platform biasanya memberikan jalan pelaporan. Syarat utamanya adalah email utama yang digunakan masih bisa diakses.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More