Turbulensi Pesawat Singapore Airlines: Ancaman Nyata di Udara, Bagaimana Menyikapinya?
Rabu, 22 Mei 2024 - 06:56 WIB
Prof Paul Williams, salah satu penulis studi tersebut, menyebut bahwa industri penerbangan perlu berinvestasi dalam sistem yang lebih baik untuk meramalkan dan mendeteksi turbulensi.
Peristiwa tragis pada penerbangan Singapore Airlines SQ321 terbilang sangat jarang.
Korban terakhir yang disebabkan oleh turbulensi yang diketahui IATA adalah pada 1997, yakni penerbangan United Airlines dari Tokyo ke Honolulu.
Namun, Fox mengatakan: "Sebagian besar maskapai penerbangan menyarankan penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman mereka selama penerbangan, dan saya pikir itu saranyangbagus."
Baca Juga
Seberapa Khawatirkah Penumpang?
Turbulensi tentu mengkhawatirkan. Tetapi risiko cedera parah pada penumpang sangat jarang terjadi pada pesawat komersial besar.Peristiwa tragis pada penerbangan Singapore Airlines SQ321 terbilang sangat jarang.
Korban terakhir yang disebabkan oleh turbulensi yang diketahui IATA adalah pada 1997, yakni penerbangan United Airlines dari Tokyo ke Honolulu.
Namun, Fox mengatakan: "Sebagian besar maskapai penerbangan menyarankan penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman mereka selama penerbangan, dan saya pikir itu saranyangbagus."
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda