Teori Mengapa Mark Zuckerberg dan Steve Jobs Seperti Tidak Pernah Ganti Baju
Senin, 13 Mei 2024 - 10:51 WIB
JAKARTA - Kaya raya, tapi pakaiannya itu-itu saja. Banyak yang mungkin bertanya-tanya mengapa Mark Zuckerberg ataupun mendiang Steve Jobs selalu tampil dengan pakaian yang serupa.
Mark Zuckerberg, misalnya, selalu mengenakan kaos abu-abu di berbagai kesempatan. Sementara Steve jobs memakai turtleneck warna hitam yang dianggap ikonik.
Ternyata, ada alasan menarik di balik pilihan mode yang tampaknya monoton ini. Semuanya bermuara pada ilmu pengambilan keputusan.
Bob Pozen, seorang dosen di MIT dan penulis Extreme Productivity, menjelaskan bahwa manusia membuat antara 10.000 hingga 40.000 keputusan setiap hari. Mulai yang tidak penting hingga yang krusial.
Semakin banyak energi yang kita habiskan untuk tugas-tugas biasa, semakin sedikit yang kita miliki untuk tugas-tugas penting.
Psikolog sosial Roy F. Baumeister mengembangkan teori ini, menunjukkan bahwa energi mental kita berkurang semakin banyak keputusan yang kita buat.
Seperti otot yang lelah karena terlalu sering digunakan, kapasitas pengambilan keputusan otak kita melemah seiring waktu.
Mark Zuckerberg, misalnya, selalu mengenakan kaos abu-abu di berbagai kesempatan. Sementara Steve jobs memakai turtleneck warna hitam yang dianggap ikonik.
Ternyata, ada alasan menarik di balik pilihan mode yang tampaknya monoton ini. Semuanya bermuara pada ilmu pengambilan keputusan.
Beban Psikologis dari Pilihan Harian
Memilih pakaian mungkin tampak sepele, tetapi sebenarnya itu adalah keputusan yang dapat menguras energi mental.Bob Pozen, seorang dosen di MIT dan penulis Extreme Productivity, menjelaskan bahwa manusia membuat antara 10.000 hingga 40.000 keputusan setiap hari. Mulai yang tidak penting hingga yang krusial.
Semakin banyak energi yang kita habiskan untuk tugas-tugas biasa, semakin sedikit yang kita miliki untuk tugas-tugas penting.
Kelelahan Keputusan dan Pilihan Pakaian
Hal tersebut lantas mengarah pada apa yang oleh para psikolog disebut “kelelahan keputusan”. Yakni, suatu jenis kelelahan mental yang disebabkan oleh pengambilan keputusan yang terus-menerus.Psikolog sosial Roy F. Baumeister mengembangkan teori ini, menunjukkan bahwa energi mental kita berkurang semakin banyak keputusan yang kita buat.
Seperti otot yang lelah karena terlalu sering digunakan, kapasitas pengambilan keputusan otak kita melemah seiring waktu.
tulis komentar anda