Meta Tunjuk Joel Kaplan dari Partai Republik untuk Pimpin Tim Kebijakan Global, Kenapa?

Jum'at, 03 Januari 2025 - 07:30 WIB
loading...
Meta Tunjuk Joel Kaplan...
Nick Clegg (kiri) digantikan oleh Joel Kaplan (kanan) yang mendukung pemerintahan Donald Trump. Foto: ist
A A A
AMERIKA - Meta, perusahaan teknologi induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, melakukan restrukturisasi besar-besaran pada tim kebijakan globalnya.

Presiden Nick Clegg akan mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh Joel Kaplan, wakilnya dan salah satu tokoh Republikan paling menonjol di Meta.

Pergantian Kepemimpinan di Meta
Meta Tunjuk Joel Kaplan dari Partai Republik untuk Pimpin Tim Kebijakan Global, Kenapa?

Joel Kaplan, yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Gedung Putih di bawah Presiden George W. Bush, dikenal sebagai pendukung kuat kebebasan berbicara, terutama terkait konten politik. Ia sering menyuarakan pandangan bahwa pembatasan terhadap ujaran politik dapat berdampak tidak adil pada suara konservatif.

Nick Clegg, yang sebelumnya adalah Wakil Perdana Menteri Inggris dan pemimpin Partai Liberal Demokrat, bergabung dengan Meta pada 2018 untuk memimpin kebijakan dan upaya lobi perusahaan. Pada 2022, ia diangkat sebagai Presiden Meta untuk memimpin berbagai inisiatif kebijakan dan diplomasi global perusahaan.

Mark Zuckerberg, CEO Meta, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Clegg. “Saya berterima kasih atas semua yang telah Anda lakukan untuk Meta dan dunia selama tujuh tahun terakhir. Anda telah memberikan dampak penting dalam menyuarakan nilai dan visi Meta, termasuk pengembangan AI dan metaverse,” kata Zuckerberg dalam sebuah pernyataan.

Meta dan Pendekatan Politiknya

Perubahan ini terjadi tiga minggu sebelum pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan besar di AS, termasuk Meta, mulai mendekati lingkaran dalam Trump.

Pada November lalu, Zuckerberg bahkan menghadiri jamuan makan malam dengan Trump di Mar-a-Lago dan menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Trump dalam pemilihan presiden. Hubungan ini menarik perhatian, terutama karena Trump sebelumnya pernah mengancam akan memenjarakan Zuckerberg atas dugaan bias politik platform Meta.

Struktur Baru Meta di Washington yang Pro-Republikan

Pergantian ini semakin memperkuat posisi Meta di Washington yang didominasi oleh Republikan. Beberapa figur penting di Meta kini memiliki latar belakang politik konservatif, seperti:

- Kevin Martin, Wakil Presiden Kebijakan Publik Global yang baru diangkat, adalah mantan anggota Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang ditunjuk oleh George W. Bush.

- Jennifer Newstead, Penasihat Umum Meta, sebelumnya menjabat sebagai penasihat hukum utama di Departemen Luar Negeri selama pemerintahan Trump sebelum bergabung dengan Meta pada 2019.

- Joel Kaplan juga dianggap sebagai pilihan ideal untuk memimpin kebijakan global Meta karena pengalamannya yang mendalam dalam dunia politik dan teknologi.

Liz Hoffman, seorang analis teknologi dari Semafor, menyatakan bahwa langkah Meta ini mencerminkan perubahan arah kebijakan perusahaan yang lebih strategis.

“Meta sedang mempersiapkan diri untuk bersinergi dengan pemerintahan yang lebih konservatif di bawah Trump. Ini adalah upaya mereka untuk memastikan hubungan yang lebih harmonis di Washington,” katanya.

Namun, beberapa pihak khawatir bahwa pergantian ini akan memperkuat bias politik di platform Meta, yang sebelumnya telah mendapat kritik atas pengaruhnya dalam pemilu dan kebijakan politik global.

Baca Juga: Selain di WhastApp, Meta Siap Hadirkan AI Canggih di Facebook dan Instagram

Meta, AI, dan Metaverse

Selama kepemimpinan Clegg, Meta telah memajukan berbagai inisiatif besar, termasuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan metaverse. Kaplan, dengan pandangannya yang konservatif, kemungkinan akan membawa pendekatan baru terhadap kebijakan global Meta, terutama dalam pengelolaan konten politik dan kebijakan teknologi di berbagai negara.

Dengan perubahan ini, Meta bersiap untuk memainkan peran penting dalam lanskap politik dan teknologi global, terutama di era pemerintahan Trump yang baru. Bagaimana kebijakan ini akan berdampak pada penggunanya di seluruh dunia masih menjadi pertanyaanbesar.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Meta Lakukan Update...
Meta Lakukan Update untuk Aplikasi Edits
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
Kacamata Ray-Ban Dilengkapi...
Kacamata Ray-Ban Dilengkapi Teknologi Penerjemah Bahasa dan Mengirim Pesan
Meta Gunakan AI untuk...
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna di Bawah Umur
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
Akun Meta Teen Kini...
Akun Meta Teen Kini Tersedia di Facebook dan Messenger, Ini Fungsinya
PM Selandia Baru Bakal...
PM Selandia Baru Bakal Melarang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Kehabisan Duit, Sekolah...
Kehabisan Duit, Sekolah Gratis yang Didirikan Miliarder Ini Bakal Tutup
Whistleblower: Zuckerberg...
Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta
Rekomendasi
Biodata dan Agama Olla...
Biodata dan Agama Olla Ramlan, Aktris yang Busananya Dihujat Netizen saat Kondangan ke Luna-Maxime
PPP Apresiasi Presiden...
PPP Apresiasi Presiden Prabowo Atas Capaian Ketahanan Pangan
3 Mukjizat Nabi Ismail...
3 Mukjizat Nabi Ismail AS, Yuk Kenali apa Saja!
Berita Terkini
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Bumi Bakal Terbakar...
Bumi Bakal Terbakar Matahari, Elon Musk Ngotot Pindahkan Manusia ke Mars
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
5 Fakta GTA VI yang...
5 Fakta GTA VI yang Baru Luncurkan Trailer Kedua, Salah Satunya Berkaitan dengan Tanggal Rilis
Meta Lakukan Update...
Meta Lakukan Update untuk Aplikasi Edits
Infografis
Pertama Kali, Israel...
Pertama Kali, Israel Gunakan THAAD untuk Cegat Rudal dari Yaman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved