Hutan Tertua di Dunia Ditemukan, Pohonnya Rata-rata Berusia Ratusan Tahun
Minggu, 17 Maret 2024 - 15:59 WIB
“Kami mengetahui bahwa ada dua jenis mata, jadi kami tidak mengharapkan empat asal usul yang independen,” kata ahli biologi evolusi dan penulis utama studi tersebut, Rebecca Varney dari Universitas California Santa Barbara seperti dilansir dari Science Alert, Minggu (17/3/2024).
“Fakta bahwa chiton mengembangkan mata sebanyak empat kali, dalam dua cara berbeda, sungguh menakjubkan bagi saya.”
Para peneliti merekonstruksi sejarah evolusi ini dengan membandingkan fosil dan menganalisis sampel DNA dari spesimen di Museum Sejarah Alam Santa Barbara. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sistem visual tersebut berevolusi dua kali secara berurutan.
Anehnya, kelompok chiton dengan struktur visual serupa bukanlah yang paling dekat hubungannya. Mereka adalah kerabat jauh yang terpisah jutaan tahun.
Spesies dengan celah yang lebih sedikit di cangkangnya cenderung berevolusi dengan mata cangkang yang lebih sedikit dan lebih kompleks.
Chiton dengan lebih banyak celah kemudian mengembangkan bintik mata yang lebih banyak dan lebih sederhana.
Para peneliti menyimpulkan bahwa peran sejarah sifat dalam membentuk hasil evolusi sangat penting untuk memahami bagaimana dan mengapa karakter dapat berevolusi dengan cara yang dapat diprediksi.
“Fakta bahwa chiton mengembangkan mata sebanyak empat kali, dalam dua cara berbeda, sungguh menakjubkan bagi saya.”
Para peneliti merekonstruksi sejarah evolusi ini dengan membandingkan fosil dan menganalisis sampel DNA dari spesimen di Museum Sejarah Alam Santa Barbara. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sistem visual tersebut berevolusi dua kali secara berurutan.
Anehnya, kelompok chiton dengan struktur visual serupa bukanlah yang paling dekat hubungannya. Mereka adalah kerabat jauh yang terpisah jutaan tahun.
Spesies dengan celah yang lebih sedikit di cangkangnya cenderung berevolusi dengan mata cangkang yang lebih sedikit dan lebih kompleks.
Chiton dengan lebih banyak celah kemudian mengembangkan bintik mata yang lebih banyak dan lebih sederhana.
Para peneliti menyimpulkan bahwa peran sejarah sifat dalam membentuk hasil evolusi sangat penting untuk memahami bagaimana dan mengapa karakter dapat berevolusi dengan cara yang dapat diprediksi.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda