Karyawan Google yang Protes Kontrak dengan Israel Langsung Dipecat!
Senin, 11 Maret 2024 - 09:56 WIB
Karyawan tersebut memprotes Project Nimbus, kontrak komputasi awan senilai USD1,2 miliar antara Google, Amazon, dan pemerintah Israel.
Pekerja Google sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan mereka atas kekhawatiran bahwa Israel dapat menggunakan kontrak tersebut untuk mendukung militernya.
Eksekutif Google sendiri membantah bahwa kontrak tersebut tidak akan digunakan untuk mendukung pekerjaan militer.
“Project Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina," kata karyawan itu dalam video tersebut.
Lebih dari 100 orang, termasuk karyawan Google, memprotes proyek tersebut di luar kantor Google di New York pada tahun 2022 menyusul pengunduran diri Ariel Koren, seorang karyawan yang telah mengkritik Project Nimbus.
Pekerja Google juga membanjiri papan pesan perusahaan dengan komentar tentang Project Nimbus, lapor CNBC.
Google lantas menutup forum tersebut karena komentarnya dianggap “memecah belah perusahaan dan mengganggu tempat kerja kami,".
Insiden pada hari Senin mengikuti pemecatan seluruh tim musik YouTube minggu lalu. Serikat Pekerja Alphabet, yang mewakili para pekerja di perusahaan induk Google, mengatakan bahwa tim tersebut diberhentikan sebelum mereka menghadiri rapat Dewan Kota Austin untuk mempromosikan sebuah resolusi yang menyerukan kepada Google untuk bersunding dengan mereka.
Juru bicara Google mengatakan kepada Business Insider bahwa Cognizant, sebuah perusahaan jasa profesional tempat Alphabet mengontrak tim YouTube Music, bertanggung jawab untuk mengakhiri pekerjaan para pekerja, bukan Google.
"Kontrak dengan pemasok kami di seluruh perusahaan secara rutin berakhir pada tanggal kedaluwarsa alami mereka, yang telah disepakati dengan Cognizant," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Pekerja Google sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan mereka atas kekhawatiran bahwa Israel dapat menggunakan kontrak tersebut untuk mendukung militernya.
Eksekutif Google sendiri membantah bahwa kontrak tersebut tidak akan digunakan untuk mendukung pekerjaan militer.
“Project Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina," kata karyawan itu dalam video tersebut.
Lebih dari 100 orang, termasuk karyawan Google, memprotes proyek tersebut di luar kantor Google di New York pada tahun 2022 menyusul pengunduran diri Ariel Koren, seorang karyawan yang telah mengkritik Project Nimbus.
Pekerja Google juga membanjiri papan pesan perusahaan dengan komentar tentang Project Nimbus, lapor CNBC.
Google lantas menutup forum tersebut karena komentarnya dianggap “memecah belah perusahaan dan mengganggu tempat kerja kami,".
Insiden pada hari Senin mengikuti pemecatan seluruh tim musik YouTube minggu lalu. Serikat Pekerja Alphabet, yang mewakili para pekerja di perusahaan induk Google, mengatakan bahwa tim tersebut diberhentikan sebelum mereka menghadiri rapat Dewan Kota Austin untuk mempromosikan sebuah resolusi yang menyerukan kepada Google untuk bersunding dengan mereka.
Juru bicara Google mengatakan kepada Business Insider bahwa Cognizant, sebuah perusahaan jasa profesional tempat Alphabet mengontrak tim YouTube Music, bertanggung jawab untuk mengakhiri pekerjaan para pekerja, bukan Google.
"Kontrak dengan pemasok kami di seluruh perusahaan secara rutin berakhir pada tanggal kedaluwarsa alami mereka, yang telah disepakati dengan Cognizant," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
tulis komentar anda