Majukan Ekosistem Digital Negeri, CEO Privy Diganjar Penghargaan
Senin, 03 Agustus 2020 - 17:20 WIB
JAKARTA - Pendiri sekaligus pimpinan perusahaan rintisan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi PT Privy Identitas Digital(Privy), Marshall Pribadi meraih penghargaan atas kontribusinya memajukan ekosistem digital di Tanah Air.
Nama pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini masuk dalam daftar “40 Under 40” Fortune Indonesia.
Adapun penghargaan yang dikeluarkan media bisnis ternama tersebut adalah daftar 40 generasi muda Indonesia paling berpengaruh pada berbagai sektor mulai dari bisnis, hiburan, sosial, olahraga hingga pemerintahan yang belum berusia 40 tahun per 31 Desember 2023.
Pemberian penghargaan tersebut bertepatan pada acara konferensi untuk para pelaku bisnis dan pengambil keputusan paling berpengaruh di Indonesia bertajuk “Fortune Indonesia Summit 2024” di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
“Penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi saya dalam berkontribusi memajukan ekosistem digital di Indonesia melalui identitas digital dan tanda tangan elektronik tersertifikasi. Visi yang hendak disampaikan melalui kontribusi ini adalah menciptakan ekosistem digital yang landasan utamanya adalah keamanan dan kepercayaan. Dengan demikian akan membuka kesempatan bagi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara maksimal dalam keseharian,” ujar CEO Privy Marshall Pribadi melalui keterangan tertulis.
Marshall melanjutkan, penghargaan yang dia terima merupakan penghormatan kepada semangat kewirausahaan, kerja keras dan dedikasi yang tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga kepada tim Privy. Selain itu dengan penghargaan ini akan memicu semangat para entrepreneur muda untuk berkarya dengan memperkuat dedikasi, komitmen dan konsistensi pada bisnis yang dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, serta memperkuat kemitraan strategis bersama institusi-institusi lokal mauoun internasional.
“Untuk ke depannya, Privy akan terus melangkah maju dan berkontribusi positif demi kemajuan digital trust di Indonesia dengan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini menjadi keutamaan untuk Privy yang harus dijaga. Untuk para entrepreneur muda lainnya, marilah terus berkomitmen dan mendedikasikan diri pada bisnis yang dijalankan dengan memperkuat sumber daya yang ada serta bermitra strategis dengan institusi lokal maupun internasional,” ungkap Marshall.
Privy adalah perusahaan startup yang berdiri pada 2016 menyediakan layanan tanda tangan digital yang mengikat secara hukum dan setara dengan tanda tangan basah. Menghadapi tantangan di era digital jaminan hukum dan keterpercayaan digital menjadi hal utama. Salah satu contohnya adalah digitalisasi dalam proses pengajuan dan persetujuan transaksi pembiayaan dengan menggunakan sertifikat elektronik. Hal ini harus berimbang dengan jaminan keamanan dan kepastian hukum, sekaligus integritas isi perjanjian atau dokumen transaksitersebut.
Privy bertumbuh dengan pesat dan menjadi pemimpin dalam industri identitas digital di Indonesia. Saat ini tercatat 47 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 3.600 perusahaan menggunakan layanan Privy. Pada medio Juli 2023, Privy melakukan aksi “Go International” untuk berekspansi ke luar negeri. Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan berkesempatan meresmikan kantor internasional Privy pertama di Sydney, Australia.
Nama pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini masuk dalam daftar “40 Under 40” Fortune Indonesia.
Adapun penghargaan yang dikeluarkan media bisnis ternama tersebut adalah daftar 40 generasi muda Indonesia paling berpengaruh pada berbagai sektor mulai dari bisnis, hiburan, sosial, olahraga hingga pemerintahan yang belum berusia 40 tahun per 31 Desember 2023.
Pemberian penghargaan tersebut bertepatan pada acara konferensi untuk para pelaku bisnis dan pengambil keputusan paling berpengaruh di Indonesia bertajuk “Fortune Indonesia Summit 2024” di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
“Penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi saya dalam berkontribusi memajukan ekosistem digital di Indonesia melalui identitas digital dan tanda tangan elektronik tersertifikasi. Visi yang hendak disampaikan melalui kontribusi ini adalah menciptakan ekosistem digital yang landasan utamanya adalah keamanan dan kepercayaan. Dengan demikian akan membuka kesempatan bagi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara maksimal dalam keseharian,” ujar CEO Privy Marshall Pribadi melalui keterangan tertulis.
Marshall melanjutkan, penghargaan yang dia terima merupakan penghormatan kepada semangat kewirausahaan, kerja keras dan dedikasi yang tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga kepada tim Privy. Selain itu dengan penghargaan ini akan memicu semangat para entrepreneur muda untuk berkarya dengan memperkuat dedikasi, komitmen dan konsistensi pada bisnis yang dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, serta memperkuat kemitraan strategis bersama institusi-institusi lokal mauoun internasional.
“Untuk ke depannya, Privy akan terus melangkah maju dan berkontribusi positif demi kemajuan digital trust di Indonesia dengan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini menjadi keutamaan untuk Privy yang harus dijaga. Untuk para entrepreneur muda lainnya, marilah terus berkomitmen dan mendedikasikan diri pada bisnis yang dijalankan dengan memperkuat sumber daya yang ada serta bermitra strategis dengan institusi lokal maupun internasional,” ungkap Marshall.
Privy adalah perusahaan startup yang berdiri pada 2016 menyediakan layanan tanda tangan digital yang mengikat secara hukum dan setara dengan tanda tangan basah. Menghadapi tantangan di era digital jaminan hukum dan keterpercayaan digital menjadi hal utama. Salah satu contohnya adalah digitalisasi dalam proses pengajuan dan persetujuan transaksi pembiayaan dengan menggunakan sertifikat elektronik. Hal ini harus berimbang dengan jaminan keamanan dan kepastian hukum, sekaligus integritas isi perjanjian atau dokumen transaksitersebut.
Privy bertumbuh dengan pesat dan menjadi pemimpin dalam industri identitas digital di Indonesia. Saat ini tercatat 47 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 3.600 perusahaan menggunakan layanan Privy. Pada medio Juli 2023, Privy melakukan aksi “Go International” untuk berekspansi ke luar negeri. Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan berkesempatan meresmikan kantor internasional Privy pertama di Sydney, Australia.
(atk)
tulis komentar anda