Hasil Survei Positif, Vision+ Dukung Penuh Gerakan Budaya Sensor Mandiri yang Diserukan LSF Bersama AVISI
Jum'at, 05 Januari 2024 - 19:15 WIB
JAKARTA - Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) didukung oleh TSurvey by Telkomsel bekerja sama dengan Lembaga Sensor Film (LSF) berhasil melakukan survei ”Persepsi Masyarakat Terhadap Budaya Sensor Mandiri” selama bulan Desember 2023.
Survei ini dilakukan untuk mendukung gerakan nasional “Budaya Sensor Mandiri” yang diserukan sejak tahun 2021. Gerakan ini bertujuan untuk mengawal kegiatan mandiri dalam memilah dan memilih tontonan sesuai dengan klasifikasi usia.
Survei ini melibatkan 1.000 responden dengan berbagai kriteria seperti ibu yang memiliki anak berusia di bawah 17 tahun, penikmat video streaming, pengguna smartphone, tinggal di 11 kota besar nasional, dan berusia 18-65 tahun.
Survei ini menunjukkan hasil yang positif dimana menunjukkan 97.9% responden telah menyadari adanya klasifikasi usia pada setiap tontonan dan memilih tontonan untuk anaknya sesuai dengan klasifikasi usianya.
Adapun 98% Ibu memberikan bimbingan pada anaknya dalam menonton film dan 92% Ibu di Indonesia sadar bahwa fitur kids mode harus ada di semua platform video streaming. Kabar baiknya lagi, hasil survey menyatakan 99% Ibu sudah mulai menegur anaknya saat menonton tayangan tidak sesuai usianya.
Vision+ sebagai salah satu anggota dari AVISI ikut mendukung gerakan Budaya Sensor Mandiri untuk mewujudkan perkembangan industri video streaming yang lebih baik. Rachmat Nurhadi selaku selaku Wakil Ketua Umum Bidang Finance & AP AVISI sekaligus CFO Vision+ berharap gerakan ini terus membawa perubahan yang signifikan ke arah yang positif.
“Gerakan Budaya Sensor Mandiri diharapkan dapat terus dipertahankan agar masyarakat terus cermat dalam menyeleksi tontonan, terlebih bagi anak-anak. Disamping itu, gerakan ini juga sejalan dengan pengembangan fitur kategori “Anak-Anak” pada aplikasi Vision+ untuk memudahkan pengguna menyeleksi tontonan yang aman sesuai dengan usia,” ujar Rachmat Nurhadi, Wakil Ketua Umum Bidang Finance & AP AVISI sekaligus CFO Vision+ .
Rommy Fibri Hardiyanto, Ketua Lembaga Sensor Film menyikapi hasil survei ini secara terbuka. “Orang tua memiliki peran yang penting untuk mengoptimalkan gerakan Budaya Sensor Mandiri ini tertama kepada anak-anak,” ungkap Rommy.
LSF berharap melalui survei ini gerakan Budaya Sensor Mandiri bisa bertahan untuk ke depannya dengan dukungan dari orangtua, lembaga dan institusi lainnya. Vision+ merespons dengan sangat baik terhadap gerakan Budaya Sensor Mandiri ini agar membangun ekosistem industri yang ramah pada layanan video streaming.
Survei ini dilakukan untuk mendukung gerakan nasional “Budaya Sensor Mandiri” yang diserukan sejak tahun 2021. Gerakan ini bertujuan untuk mengawal kegiatan mandiri dalam memilah dan memilih tontonan sesuai dengan klasifikasi usia.
Survei ini melibatkan 1.000 responden dengan berbagai kriteria seperti ibu yang memiliki anak berusia di bawah 17 tahun, penikmat video streaming, pengguna smartphone, tinggal di 11 kota besar nasional, dan berusia 18-65 tahun.
Survei ini menunjukkan hasil yang positif dimana menunjukkan 97.9% responden telah menyadari adanya klasifikasi usia pada setiap tontonan dan memilih tontonan untuk anaknya sesuai dengan klasifikasi usianya.
Adapun 98% Ibu memberikan bimbingan pada anaknya dalam menonton film dan 92% Ibu di Indonesia sadar bahwa fitur kids mode harus ada di semua platform video streaming. Kabar baiknya lagi, hasil survey menyatakan 99% Ibu sudah mulai menegur anaknya saat menonton tayangan tidak sesuai usianya.
Vision+ sebagai salah satu anggota dari AVISI ikut mendukung gerakan Budaya Sensor Mandiri untuk mewujudkan perkembangan industri video streaming yang lebih baik. Rachmat Nurhadi selaku selaku Wakil Ketua Umum Bidang Finance & AP AVISI sekaligus CFO Vision+ berharap gerakan ini terus membawa perubahan yang signifikan ke arah yang positif.
“Gerakan Budaya Sensor Mandiri diharapkan dapat terus dipertahankan agar masyarakat terus cermat dalam menyeleksi tontonan, terlebih bagi anak-anak. Disamping itu, gerakan ini juga sejalan dengan pengembangan fitur kategori “Anak-Anak” pada aplikasi Vision+ untuk memudahkan pengguna menyeleksi tontonan yang aman sesuai dengan usia,” ujar Rachmat Nurhadi, Wakil Ketua Umum Bidang Finance & AP AVISI sekaligus CFO Vision+ .
Rommy Fibri Hardiyanto, Ketua Lembaga Sensor Film menyikapi hasil survei ini secara terbuka. “Orang tua memiliki peran yang penting untuk mengoptimalkan gerakan Budaya Sensor Mandiri ini tertama kepada anak-anak,” ungkap Rommy.
LSF berharap melalui survei ini gerakan Budaya Sensor Mandiri bisa bertahan untuk ke depannya dengan dukungan dari orangtua, lembaga dan institusi lainnya. Vision+ merespons dengan sangat baik terhadap gerakan Budaya Sensor Mandiri ini agar membangun ekosistem industri yang ramah pada layanan video streaming.
(msf)
tulis komentar anda